dc.description.abstract |
Dengan berkembangnya teknologi konstruksi kayu dan jumlah ketersediaan dan kebutuhan kayu yang tidak seimbang, munculah kayu rekayasa seperti glulam dan cross lamintated timber. Dalam penelitian ini akan dibuat 2 tipe balok glulam dan 1 tipe balok CLT dengan masing-masing tipe terdiri dari 3 buah benda uji. Setiap benda uji terdiri dari 3 lapis kayu yang disusun dengan berbagai orientasi lamina dengan menggunakan perekat epoxy resin dan hardener. Kayu yang digunakan adalah kayu jenis meranti dengan berat jenis rata-rata sebesar 0,8691 dan modulus elastisitas sebesar 15867 MPa.
Pengujian destruktif mengikuti standar ASTM D198-99 dengan third point loading bending test. Dari pengujian destruktif diperoleh momen lentur maksimum, daktilitas, dan kekakuan. Pola keruntuhan yang umumnya terjadi adalah kegagalan geser lem yang dipengaruhi oleh faktor kayu serta pengeleman dan pengencangan kayu. Momen lentur maksimum balok glulam tipe A1, A2, A3, C1, C2, C3 sebesar 4,56 kN.m, 4,15 kN.m, 4,49 kN.m, 0,14 kN.m, 0,15 kN.m, 0,14 kN.m serta balok CLT tipe B1,B2, B3 sebesar 2,15 kN.m,1,83 kN.m, 3,96 kN.m. nilai rata-rata daktilitas benda uji balok glulam sebesar 1,9 dan nilai rata-rata daktilitas benda uji balok CLT sebesar 1,7. |
en_US |