Abstract:
Spun pile merupakan salah satu jenis pondasi tiang pancang. Fungsi dari spun pile adalah untuk memikul beban yang relatif berat ke laoisan tanah yang cukup dalam. Pembangunan konstruksi tiang pancang sangat cocok digunakan untuk bangunan sipil misalnya jembatan. Perencanaan pondasi yang baik dibutuhkan agar pondasi memiliki daya dukung yang dapat menahan beban di atasnya. Studi dilakukan berdasarkan data SPT (Standart Penetration Test) di proyek Fly Over Antapani. Analisis perhitungan daya dukung aksial berdasarkan SPT pada skripsi ini menggunakan beberapa metode analitik antara lain yaitu Metode Meyerhof (1976) & Tomlinson (1986), Metode Shioi & Fukui (1982), Metode Aoki & De'Alencar (1975), Metode Luciano Decourt (1982), Metode Schmertmann (1967), Metode Bazara & Kurkur (1986), Metode Brown (2001) dan Metode Elemen Hingga dengan program PLAXIS 2D V.8.6. Setelah itu hasilnya dibandingkan dengan hasil uji PDA yang sudah dianalisa dengan program CAPWAP. Pada penelitian ini digunakan tia jenis spun pile yaitu P3 No. 46, P3 No. 49, dan P3 No. 64 dengan kedalaman penetrasi tiang yang berbeda. Berdasarkan hasil perhitungan, daya dukung ultimate setiap jenis spun pile dengan Metode Bazara & Kurkur (1986) dan Metode Elemen Hingga menggunakan PLAXIS 2D V.8.6. menghasilkan daya dukung ultimate tiang yang mendekati nilai PDA. Daya dukung selimut setiap jenis spun pile dengan Metode Brown (2001) & Metode Luciano Decourt (1982) menghasilkan daya dukung selimut yang mendekati nilai PDA. Perhitungan daya dukung ujung tiang dengan berbagai metode untuk setiap jenis spun pile memiliki nilai yang berbed. Untuk spun pile P3 No.46 Metode Meyerhof (1976) & Tomlinson (1986) dan Metode Schmertmann (1967) mendekati nilai PDA. Untuk spun pile P3 No.49 Metode Luciano Decourt (1982) dan Metode Meyerhof (1976) & Tomlinson (1986) mendekati nilai PDA, dan untuk spun pile P3 No.64 Metode Meyerhof (1976) & Tomlinson (1986) dan Metode Schmertmann (1967) mendekati nilai PDA.
