Abstract:
Desa Karangrejo, Purworejo, Jawa Tengah telah dilanda bencana alam longsor pada bulan Juni 2016. Bencana ini terjadi karena hujan lebat yang mengakibatkan meningkatnya kadar air pada tanah yang merubah tanah menjadi Mudflow tanah yang memiliki bentuk butir halus menjadikan, Jenis lumpur ini memiliki keberagaman kecepatan aliran yang sangat bergantung pada nilai viskositas dan yield stress salah satu faktor kunci terjadinya longsor. Pada penelitian yang dilakukan, sampel tanah longsor Desa Karangrejo diambil langsung dari lokasi dan dianalisis untuk penentuan parameter rheologi. Alat yang dipakai untuk analisis tersebut adalah dengan flow box test, sedangkan untuk menentukan nilai yield stress, digunakan fall cone penetrometer. Uji parameter rheologi yang dilakukan ada 2 sampel.D4, yang berada di deposition area, dan S1 yang berada di source area.dalam uji parameter rheologi yang dilakukan, D4 memiliki beberapa variasi kadar air dari 0.52LL (LI = 0.01), 0.60LI (LI = 0.18), 0.67LL (LI = 0.31), 0.80LL (LI = 0.59), 0.94LL (LI = 0.87), 1.07LL (LI = 1.15), 1.21LL (LI = 1.43).Sedangkan untuk sampel tanah S1 memiliki kadar variasi dari 0.52LL (LI = 0.01), 0.61LL (LI = 0.2), 0.68LL (LI = 0.35), 0.82LL (LI = 0.62), 0.95LL (LI = 0.90), 1.09LL (LI = 1.18), 1.22LL (LI = 1.46).Dari data tersebut, diperoleh nilai viskositas dari kedua sampel menggunakan flow box test yang berkisar pada rentang 0.006 sampai 150 PaS untuk D4 dan 0.015 sampai 300 PaS untuk S1. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin besar kadar air yang terkandung dalam tanah, maka semakin kecil ketahanan geser dan penurunan nilai viskositasnya. Hal ini dapat berdampak juga pada kecepatan dalam aliran.