Abstract:
Sungai Citarum sebagai infrastruktur berfungsi untuk mendistribusikan air memiliki beberapa keterbatasan, salah satunya adalah kemampuan sungai untuk memecah polutan yang dihasilkan oleh industri dan masyarakat sekitar sungai, atau yang lebih dikenal dengan point source dan non point source. Polutan, berdasarkan hasil pengujian kualitas air, yang dilakukan oleh Perum Jasa Tirta II, menemukan beberapa parameter kualitas air antara lain, BOD, COD, DO, Zn, Mn, Fe, pH, yan tidak sesuai dengan baku mutu yang ditetapkan Peraturan Pemerintah No.24 / 2001. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah untuk mengukur penampang dan kualitas air dan kemudian membuat pemodelan kualitas air sepanjang sungai diamati dengan menggunakan perangkat lunak HEC-RAS. Hasil penelitian ini adalah kemampuan simulasi sungai yang menerima beban polutan yang dihasilkan oleh limbah industri dan limbah rumah tangga. Selain itu, dapat diperkirakan berapa banyak air yang dapat dikembalikan ke keadaan alami sebagai efek hidrodinamik dari konsentrasi air dan polutan.
Description:
Makalah dipresentasikan pada Seminar Nasional Teknik Sipil (SeNaTS2) 2017 "Menuju Pembangunan Infrastruktur Yang Berkelanjutan". Program Studi Magister Teknik Sipil - Fakultas Teknik Universitas Udayana, Sanur, Bali, 8 Juli 2017.