Abstract:
Kejadian banjir di Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta, dipengaruhi tidak hanya
oleh dampak pengembangan kawasan, tetapi juga oleh perubahan tinggi curah
hujan. Berdasarkan hipotesis tersebut, studi ini menjadi penting untuk dikaji.
Secara umum, studi ini menggunakan konsep analisis frekuensi dan regresi statistik
untuk mengevaluasi kenaikan tinggi curah hujan rencana pada berbagai periode
ulang dengan adanya perubahan tinggi curah hujan harian maksimum tahunan
yang terlihat dari hasil pencatatan. Data curah hujan harian maksimum tahunan
yang tersedia berasal dari BMG Jakarta pada tahun 1979 - 2012. Sekumpulan
data tersebut terlebih dahulu dibagi ke dalam dua kelompok; kelompok pertama
digunakan untuk menyusun kecenderungan pola hujan dan meramalkan tinggi
curah hujan rencana pada periode kelompok kedua, dan kelompok kedua digunakan
sebagai verifikasi hasil peramalan dari kelompok pertama. Hasil yang didapatkan
menunjukkan kenaikan tinggi curah hujan rencana yang bervariasi terhadap
periode ulang tertentu; pada periode ulang 2 tahun, ditemukan rata-rata kenaikan
tinggi curah hujan pada 15 tahun terakhir sebesar 2.93%, periode ulang 5 tahun
sebesar 3.60%, 10 tahun sebesar 5.06%, 25 tahun sebesar 6.94%, 50 tahun sebesar
8.21%, 100 tahun sebesar 9.31% dan 1000 tahun sebesar 11.73%. Hasil tersebut
mengindikasikan bahwa hasil analisis frekuensi untuk menentukan tinggi curah
hujan rencana perlu dikoreksi terhadap periode ulang rencana.
Description:
Makalah dipresentasikan pada Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) HATHI XXXII "Meningkatkan Ketahanan Air Nasional dalam Menunjang Kedaulatan Pangan, Ketahanan Energi dan Pengembangan Kemaritiman". Himpunan Ahli Teknik Hidraulik Indonesia. Malang, 6-8 Nopember 2015.