Abstract:
Penerapan dari sistem drainase berkelanjutan mengharuskan sebuah sistem drainase mampu mengontrol peningkatan dari limpasan akibat dari sebuah pembangunan. Tak hanya itu, sistem drainase berkelanjutan juga harus mampu untuk melakukan konservasi air, salah satu contohnya adalah penyediaan air baku. Sebuah daerah industri di Tangerang, dengan luas seluas 2400 ha direncanakan untuk menjadi sebuah daerah industri dengan menggunakan sistem cluster. Sistem cluster yang dimaksud adalah sistem dari penanganan banjir dilakukan dengan menyediakan kolam detensi dimasing-masing cluster yang mana luasan dari cluster tersebut sangat bervariasi. Akibat dari pembangunan tersebut, volume limpasan bertambah sebesar 83.25% untuk periode ulang 10 tahun. Dengan mengambil luas lahan sebesar 4.65 ha atau 4,65% dari 100 ha untuk dijadikan kolam detensi, sistem drainase mampu
mengontrol limpasan untuk periode ulang 5 tahun. Dengan meningkatkan luas lahan untuk kolam detensi sebesar per 1%, sistem drainase mampu mengontrol limpasan untuk periode ulang 10, 25, 50, dan 100 tahun.
Description:
Makalah dipresentasikan pada Seminar Nasional Teknik Sumber Daya Air 2015 "Pengelolaan Terpadu Untuk Mendukung Ketahanan Air Berkelanjutan di Kawasan Perkotaan". Jurusan Teknik Sipil ITENAS. Bandung, 12 September 2015.