Abstract:
Embung Haekrit yang terletak di Desa Manieten, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) diresmikan pada Tgl. 10 Juni 2012, memiliki volume tampungan bersih 2,39 juta m3, dimanfaatkan untuk irigasi seluas 300 Ha dan air baku sebesar 30 lt/det. Didorong oleh berbagai kepentingan ini, maka perlu suatu kajian pemanfaatan air dari embung ini secara terpadu dan berkelanjutan. Langkah awal dilakukan analisa ketersediaan air maupun kebutuhan air untuk berbagai
kepentingan yang memanfaatkan air embung ini. Selanjutnya dilakukan simulasi berbagai pola operasi air embung dengan menganalisa keseimbangan air dalam suatu program sederhana dari Microsoft Excel.
Dari berbagai simulasi ini dapat ditemukan pola operasi yang lebih tepat, artinya dengan ketersediaan air yang ada dapat dipenuhi berbagai kepentingan secara maksimal. Dalam kajian ini, juga dilakukan analisa pola operasi saat-saat air terbatas maupun berlebih, dalam suatu alokasi air secara terpadu, yang akan dijadikan pegangan dalam penetapan aturan daerah guna mengatur pemanfaatan air embung yang berkelanjutan. Dari hasil kajian yang memberikan pola operasi air Embung Haekrit secara jelas dan terinci dengan diikuti penetapan peraturan daerah yang tepat, maka pemanfaatan air Embung Haekrit dapat dilakukan secara adil, bijak dan berkelanjutan, yang akan mendukung kedaulatan pangan maupun meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Description:
Makalah dipresentasikan pada Seminar Nasional Teknik Sumber Daya Air 2016 "Perwujudan Ketahanan Air, Pangan dan Energi dalam Rangka Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat dan Kemandirian Ekonomi. Jurusan Teknik Sipil UNJANI. Cimahi, Bandung, 17 September 2016.