Abstract:
Studi ini mengambil kasus pada sistem drainase pembangunan gedung Pusat Pembelajaran Arntz-Geise (PPAG) Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) yang terdiri dari 2 menara dan 1 gedung sementara yang sudah dimulai dari tahun 2015. Unpar terletak di Kawasan Bandung Utara yang fungsinya sebagai kawasan konservasi air, sehingga perubahan tata guna lahan yang akan dilakukan harus memperhatikan
fungsinya sebagai konservasi air. Untuk mempertahankan fungsi kawasan konservasi, salah satu caranya dengan menggunakan sumur resapan. Volume air hujan yang masuk ke dalam sumur resapan hanya dari atap gedung PPAG Unpar. Air hujan tersebut dialirkan melalui talang menuju ke sumur resapan melalui bak kontrol yang berfungsi untuk mengatur limpasan dari sumur resapan. Sumur resapan yang akan
dibuat sebanyak 15 sumur resapan dengan diameter 1 m dan kedalaman 6 m. Penyerapan air ke dalam tanah pada sumur resapan mempertimbangkan infiltrasi tanah di lokasi studi. Volume 1 sumur resapan adalah 6,2 m3, sehingga volume limpasan yang dapat tereduksi sebesar 93,0 m3 atau 24,08 %. Besar debit puncak limpasan yang tidak tertampung pada sumur resapan dan bak kontrol kapasitas 2 m3 pada gedung Arntz, Geise, dan Sementara adalah 7,24 l/s, 7,40 l/s, dan 34,48 l/s. Kapasitas saluran drainase di lokasi studi dapat menampung limpasan tersebut.
Description:
Makalah dipresentasikan pada Seminar Nasional Teknik Sumber Daya Air 2016 "Perwujudan Ketahanan Air, Pangan dan Energi dalam Rangka Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat dan Kemandirian Ekonomi. Jurusan Teknik Sipil UNJANI. Cimahi, Bandung, 17 September 2016.