Abstract:
Kota Pontianak sebagai pusat kegiatan perekonomian, pemerintahan, industri, dan
terkonsentrasinya penduduk mengalami pertumbuhan yang cukup pesat beberapa
tahun belakangan ini. Pertumbuhan penduduk dan perkembangan industri yang
cukup masif diikuti dengan tingginya keperluan lahan untuk industri dan rumah
tinggal, meningkatnya kebutuhan air, meningkatnya pencemaran lingkungan serta
meningkatnya limpasan permukaan. Masalah-masalah yang muncul tersebut, harus
dinyatakan dalam suatu konsep ketahanan air kota yang terukur, yang dapat
menggambarkan respon suatu kota dalam menghadapi permasalahan air, yaitu
suatu kota mempunyai kemampuan dalam menanggapi kebutuhan air, menjamin
kesehatan lingkungan dan ekosistem, menjaga keberlangsungan air, mengatasi
bencana dan kemandirian mengatasi kondisi ekstrim perubahan cuaca global.
Untuk itu ditentukan kerangka teoritik ketahanan air kota yang terdiri dari beberapa
dimensi utama, yang menjadi acuan dalam menentukan aspek yang berpengaruh
signifikan pada permasalahan tata air suatu kota, yang dipilih dan dipertimbangkan,
selanjutnya dari tiap dimensi akan dijabarkan beberapa indikator dan variabel. Hasil
dari penelitian ini adalah Kerangka Teoritik Ketahanan Air Kota Pontianak, dengan
dimensi-dimensi utama adalah ketahanan air terhadap kebutuhan dasar rumah
tangga, ketahanan air lingkungan, ketahanan air ekonomi, ketahanan air akibat
perubahan iklim/independensi, ketahanan air terhadap bencana akibat air, dan
ketahanan air kelembagaan. Indikator dan variabel dari tiap dimensi utama
disajikan dalam matrik Kerangka Teoritik Ketahanan Air Kota Pontianak.
Description:
Makalah dipresentasikan pada Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT XXXIII) dan Kongres XII HATHI "HATHI Menjawab Perubahan Tantangan Iklim untuk Mewujudkan Ketahanan Air Nasional. Himpunan Ahli Teknik Hidraulik Indonesia. Semarang, 25-27 November 2016.