Eksplorasi paradigma negativitas sebagai akar kekerasan kultural : pendekatan hermeneutik atas kajian kekerasan massal terhadap orang Tionghoa Indonesia

Show simple item record

dc.contributor.author Djunatan, Stephanus
dc.contributor.author Setiawan, FX. Rudi
dc.date.accessioned 2017-07-26T08:36:23Z
dc.date.available 2017-07-26T08:36:23Z
dc.date.issued 2013
dc.identifier.other 137838
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/2706
dc.description.abstract Kekerasan tidak hanya digeluti dengan pendekatan sosiologis, politis, ekonomis atau anthropologis. Melengkapi pendekatan terse but, kekerasan sebagai fenomena manusia didekati pula dari perspektif filosofis. Sebagai fenomena manusia, kekerasan tidak hanya berkaitan dengan sistem ekonomi, politik, budaya dan sosial; juga tidak hanya berkaitan dengan struktur sosial. Kekerasan terjadi juga pada wilayah kultural. Kekerasan kultural menuntun kita masuk pada wilayah internal manusia, yakni pada ranah kesadaran dan ketaksadaran. Karena itulah, kajian terhadap kekerasan kultural membutuhkan pula pendekatan filosofis: salah satunya pendekatan hermeneutika. Kajian hermeneutik akan menelusuri pola-pola berpikir yang mempengaruhi pemikiran dan kesadaran individual dan kolektif sedemikian rupa sehingga Opsi yang dinyatakan ialah agenda dan praksis kekerasan. Pola berpikir yang dimaksud berkaitan dengan paradigma negatif. Paradigma negatif ini berkaitan dengan pola pikir yang terjajah (colonized mind). Pola pikir tersebut dapat dicermati melalui ungkapan verbal yang bersifat diametrikal seperti pribumi dan non-pribumi, asli dan pendatang. Preferensi pada paradgima negatif ini cenderung mendorong pilihan untuk melakukan kekerasan kultural, yang tampil baik dalam sistem dan struktur sosial. Dalam penelitian filosofis ini, kami memilih kasus kekerasan terhadap orang Tionghoa Indonesia sebagai konteks medan penelaahan epistemologis terhadap kekerasan kultural. Telaah epistemologi dalam rekaman sejarah kasus kekerasan terhadap orang Indonesia ini mencoba menyoroti preferensi pada negativitas sebagai salah satu akar fenomena kekerasan. Penelitian ini juga berupaya menawarkan paradigma afirmatif, sebagai wacana bagi preferensi opsi kepada pembentukan paradigma dan praksis yang mengutamakan pendekatan tanpa-kekerasan. Kata kunci: kekerasan kultural, Tionghoa Indonesia, hermeneutika kecurigaan, Paradigma negatif, pola pikir yang terjajah, paradigma afirmatif. en_US
dc.publisher Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Katolik Parahyangan en_US
dc.relation.ispartofseries Research Report;Humanities and Social Science (Vol.2 2013)
dc.subject NEGATIVITAS en_US
dc.title Eksplorasi paradigma negativitas sebagai akar kekerasan kultural : pendekatan hermeneutik atas kajian kekerasan massal terhadap orang Tionghoa Indonesia en_US
dc.type Research Reports en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account