Eklesiologi dialogis : gereja yang relevan dalam konteks Indonesia sebuah tinjauan deskriptif analitis atas surat gembala 1997-2004

Show simple item record

dc.contributor.author Siswantara, Yusuf
dc.date.accessioned 2017-07-14T07:54:17Z
dc.date.available 2017-07-14T07:54:17Z
dc.date.issued 2005
dc.identifier.other tes692
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/2598
dc.description.abstract Kristiani ditentukan oleh jawaban Gereja terhadap realitas konteks Indonesia. Gereja dan perutusannya bersumber dari pribadi Kristus. Pilihan Yesus untuk mengosongkan diri sebagai jalan pemenuhan keselamatan Allah dan penghadiran Kerajaan Allah merupakan sikap yang harus dipilih Gereja dalam pelaksanaan perutusan-Nya. Dengan menghayati sikap kenotis, Gereja melaksanakan perutusannya dalam dunia. Sebagaimana Yesus menghargai manusia melalui mengosongkan diri dan menjadi manusia, Gereja harus menghormati konteks dengan tidak menguasai, melainkan rela merendahkan diri dan bergumul bersama manusia; bukan dalam monolog (satu arah) tetapi dialog (timbal-balik). Gereja dialogis menyadarkan keberadaannya dalam komunitas basis, bukan sekadar sebagai strategi pastoral, melainkan sebagai suatu "cara menggereja baru". Komunitas Basis merupakan Gereja Dialogis dalam tingkat basis. Di wilayah basis (akar-rumput) inilah, Gereja sungguh-sungguh hidup dalam, bergumul bersama, dan sekaligus menanggapi konteks. Gereja Dialogis merupakan cara baru menggereja, di mana perutusan Gereja menemukan bentuknya yang relevan dan sekaligus mampu menanggapi konteks. en_US
dc.publisher Program Pascasarjana Magister Ilmu Teologi Universitas Katolik Parahyangan en_US
dc.title Eklesiologi dialogis : gereja yang relevan dalam konteks Indonesia sebuah tinjauan deskriptif analitis atas surat gembala 1997-2004 en_US
dc.type Master Theses en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account