Abstract:
Dewasa ini banyak organisasi yang berlomba-lomba meningkatkan kualitasnya
dengan berbagai cara untuk maju bersama dalam perkembangan situasi dunia yang ada
Peningkatan kualitas tersebut disebabkan karena situasi dunia yang semakin dipenuhi
oleh persaingan yang semakin ketat. Demikian halnya dengan Organisasi Perguruan
Tinggi di Indonesia saat ini dan masa yang akan datang tentunya juga akan menghadapi
persaingan yang amat ketat. Persaingan ini dapat berasal dari perguruan tinggi negeri
maupun swasta baik dari dalam maupun luar negeri. Untuk menghadapi persaingan
tersebut maka tentunya diperlukan suatu metode yang lebih bisa diandalkan secara
kompetitif. Universitas Katolik Parahyangan Bandung sebagai penyedia jasa pendidikan
tinggi tentunya akan lebih baik jika mempunyai suatu alternatif pengukuran kinerja,
yang dapat diandalkan. Dalam hal ini, pengukuran kinerja Universitas Katolik
Parahyangan dengan metode Balance Scorecard dapat dipakai sebagai alternatif.
Rancangan Pengukuran Kinerja Perguruan Tinggi ini menggunakan Metode Balance Scorecard di Universitas Katolik Parahyangan Bandung, pada dasarnya dibuat untuk mengantisipasi persaingan yang ada antar perguruan tinggi, dalam situasi persaingan yang ada saat ini. Rancangan tersebut berusaha menterjemahkan visi, misi, strategi, tolak ukur , target dan inisiatif yang harus dilakukan dalam keempat perspektif serta kerangka keterkaitan dalam Balanced Scorecard. Balance Scorecard sebagai sistem manajemen strategik dan kerangka pengukuran kinerja di Universitas Katolik Parahyangan Bandung akan dapat menjawab berbagai permasalahan jasa pendidikan dengan empat perspektif yang ada dalam
Balance Scorecard yaitu: Perspektif Keuangan, Perspektif Pelanggan, Perspektif Proses
Bisnis Internal, serta Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan, sehingga dari keempat
perspektif terse hut dapat menumbubkan, kinerja keuangan yang semakin baik, kepuasan
stakeholder (mahasiswa dan pengguna lulusan) perbaikan dan inovasi jasa pendidikan
serta komitmen internal Universitas Katolik Parahyangan Bandung yang pada akhirilya
akan dapat mewujudkan visi dan misi Universitas Katolik Parahyangan Bandung dimasa
mendatang. Selain itu dengan menggunakan Metode Balance Scorecard, melalui peta
hubungan sebab akibat, manajemen dan karyawan dapat menempatkan diri pada posisi
saling mengkontrol terhadap langkah-langkah yang akan diambil dalam menuju masa
depan. Namun sebelum masuk pada peta hubungan sebab akibat, akan dijabarkan
terlebih dahulu visi, misi, analisa SWOT, lalu masuk ke dalam rencana stratejik, yang
didalamnya terdapat Strategik Objektif (dengan berbagai ukuran hasil dan ukuran
pemacu kinerja), Target dan Strategi inisiatif, dan kemudian masuk ke dalam peta
hubungan sebab akibat. Balanced scorecard sebagai sistem pengukuran kinerja Universitas Katolik Parahyangan, tentunya dapat menjawab berbagai kebutuhan yang ada dalam
menciptakan suatu peningkatan kinerja pada empat perspektif dalam Balanced
scorecard. Namun tentu saja hal itu harus didukung oleh pihak universitas berupa
keterlibatannya dalam pengembangan sistem manajemen strategik. Dari hal itu maka
kerangka pengukuran kinerja dengan mengunakan Metode Balanced scorecard akan
dapat menumbuhkan komitmen yang nyata dari setiap level manajemen pada universitas
dalam mewujudkannya, sehingga dapat mewujudkan visi perusahaan dimasa mendatang.