Motivasi pekerja pada berbagai jenis proyek konstruksi di kota besar di Indonesia studi kasus kota Bandung

Show simple item record

dc.contributor.advisor Gunawan, Danu Tirta
dc.contributor.author Hidayat, Felix
dc.date.accessioned 2017-07-14T01:46:58Z
dc.date.available 2017-07-14T01:46:58Z
dc.date.issued 2007
dc.identifier.other tes759
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/2543
dc.description.abstract Salah satu faktor pendukung pelaksanaan proyek konstruksi agar dapat berlangsung dengan baik adalah dengan adanya motivasi dan sumber daya manusia yang ada. Konsep motivasi yang diterapkan dalam lingkungan kerja akan meningkatkan produktifitas para pekerjanya. Oleh karena itu, diperlukan suatu penerapan konsep motivasi di lingkungan proyek konstruksi. Dengan semakin ragam dan kompleksnya proyek, maka penulis mencoba untuk melakukan penelitian mengenai motivasi pekerja konstruksi di Kota Bandung. Penelitian ini ditujukan untuk menentukan tingkat kebutuhan. motivator, demotivator, dan alternatif yang dapat direkomendasikan untuk meningkatkan motivasi pekerja konstruksi di Kota Bandung. Penelitian dilakukan pada jenjang keahlian mandor/wakil mandor, tukang batu, tukang kayu, dan tukang besi. Penelitian dilakukan berdasarkan dua teori motivasi kerja yaitu teori kebutuhan Maslow dan teori Herzberg. Penelitian dilakukan dengan mengambil 140 sampel responden pada berbagai jenis proyek di kota Bandung, yaitu Proyek Pembangunan Rumah Tinggal (Sampoerna, Istana Sukajadi dan Simphoni), Town House (Bale Pakuan). Kompleks Perumahan (lstana Pasteur Regency). Cafe (Muffin), Photo Studio (Jonas Photo), Hotel (Universal Hotel), dan Apartemen (Dago Butik). Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum, pekerja konstruksi di Kota Sandung berada pada level physiological needs. Untuk kelompok mandor/wakil mandor berada pada level physiological - safey needs. Untuk kelompok tukang batu, tukang kayu, dan tukang batu berada pada level physiological needs. Untuk faktor motivator, hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum faktor motivator utama pekerja konstruksi di Kota Bandung adalah bonus dan upah tambahan. Untuk kelompok mandor/wakil mandor, faktor motivator utamanya bonus dan upah tambahan dan program keselamatan kerja yang baik. Untuk kelompok tukang batu, faktor motivator utamanya bonus dan upah tambahan dan upah yang baik. Untuk kelompok tukang kayu, faktor motivator utamanya upah yang baik. Untuk kelompok tukang besi, faktor motivator utamanya bonus dan upah tambahan. Untuk faktor demotivator utama, hasil peneHtian menunjukkan bahwa secara umum, faktor demotivator utama pekerja konstruksi di Kota Bandung adalah pertakuan yang buruk oleh atasan. Untuk kelompok mandor/wakil mandor dan tukang kayu, faktor demotivator utamanya pertakuan yang burnk oleh atasan. Untuk kelompok tukang batu dan tukang besi, faktor demotivator utamanya ketidakcakapan personel lain. Alternatif yang dapat dilakukan berdasarkan variabel motivator adalah pemberian bonus dan upah tambahan. Alternatif yang dapat dilakukan berdasarkan variabel demotivator adalah dengan memperlakukan pekerja dengan baik. en_US
dc.publisher Program Pascasarjana Magister Teknik Sipil Universitas Katolik Parahyangan en_US
dc.subject MOTIVASI KERJA en_US
dc.title Motivasi pekerja pada berbagai jenis proyek konstruksi di kota besar di Indonesia studi kasus kota Bandung en_US
dc.type Master Theses en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account