dc.contributor.advisor |
Hadiwinata, V. Bob Sugeng |
|
dc.contributor.author |
Wijaya, Meliana Aprilia |
|
dc.date.accessioned |
2017-06-12T07:44:27Z |
|
dc.date.available |
2017-06-12T07:44:27Z |
|
dc.date.issued |
2017 |
|
dc.identifier.other |
skp34039 |
|
dc.identifier.uri |
http://hdl.handle.net/123456789/2281 |
|
dc.description |
7834 - FISIP |
en_US |
dc.description.abstract |
Dari tahun 2008 hingga 2015 angka pekerja imigran yang memasuki Jerman terus meningkat secara signifikan. Peningkatan tersebut juga kemudian disusul dengan penerimaan pengungsi terkait krisis pengungsi yang terjadi di Eropa pada tahun 2015. Salah satu penyebab terjadinya fenomena tersebut adalah karena rendahnya angka pertumbuhan penduduk di Jerman sehingga Jerman memiliki kebutuhan tersendiri terhadap pekerja imigran. Namun, masuknya masyarakat imigran di tengah – tengah masyarakat lokal pun telah membawa berbagai dampak bagi negara masyarakat yang dimana juga menimbulkan tantangan - tantangan pengelolaan.
Penelitian ini membahas bagaimana hal tersebut menjadi dilema bagi pemerintah Jerman dimana di satu sisi Jerman membutuhkan pekerja imigran dan di sisi lain tingginya angka pekerja imigran dan pengungsi tersebut menimbulkan berbagai tantangan pengelolaan di masyarakat. Pertanyaan riset yang diajukan dalam penelitian ini adalah “bagaimana dilema pemerintah Jerman dalam menghadapi tantangan pengelolaan dengan kebutuhannya akan pekerja imigran?” Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif untuk mengkaji dilema tersebut dan menjawab pertanyaan riset.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa dilema pemerintah Jerman adalah dimana negaranya membutuhkan pekerja imigran untuk mengisi jenis pekerjaan tertentu namun kategori pekerja dari golongan tersebut yang kemudian cenderung menjadi penyebab tantangan pengelolaan yang harus dihadapi. Sehingga terdapat dua pilihan sulit bagi pemerintah Jerman; pilihan pertama adalah menolak dan membatasi masuknya pekerja imigran dan pengungsi. Namun, Jerman juga membutuhkan tambahan imigran setiap tahunnya ditambah dengan kenyataan bahwa Jerman adalah bagian dari warga dunia dan Uni Eropa yang memiliki kwajiban untuk menjalankan kewajiban kemanusiaanya. Dan pilihan kedua yang adalah untuk terus menerima pekerja imigran dan pengungsi, Namun, di samping tantangan pengelolaan yang ditimbulkan, terdapat pula beban yang berat bagi pemerintah yang dapat merugikan perekonomian negara. |
en_US |
dc.publisher |
Program Studi Ilmu Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik - UNPAR |
en_US |
dc.subject |
Jerman, pekerja imigran, kebutuhan, tantangan pengelolaan, dilema |
en_US |
dc.title |
Dilema Pemerintah Jerman dalam menghadapi tantangan pengelolaan dengan kebutuhannya akan pekerja imigran |
en_US |
dc.type |
Undergraduate Theses |
en_US |
dc.identifier.nim/npm |
NPM2013330161 |
|
dc.identifier.kodeprodi |
KODEPRODI609#Ilmu Hubungan Internasional |
|