Abstract:
Fenomena perubahan iklim yang terjadi pada bumi, tempat tinggal seluruh makhluk hidup, telah menjadi fokus dunia internasional sampai pada saat ini. Para pemimpin negara saling bekerja sama dan berupaya untuk menanggulangi permasalahan ini serta menemukan solusi yang tepat untuk mengurangi dampak yang dihasilkan dari perubahan iklim. Melalui UNFCCC, harapan atas solusi dari perubahan iklim telah muncul dan REDD+ lahir sebagai sebuah mekanisme penanggulangan perubahan iklim melalui pengurangan deforestasi dan degradasi hutan.
Dalam mendukung REDD+, Indonesia bersama dengan Australia menjalankan sebuah proyek kerja sama di Kalimantan Tengah yang kemudian disebut dengan KFCP (Kalimantan Forest & Climate Partnership). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hasil dari kerja sama yang telah dilakukan pemerintah Indonesia dan Australia. Penulis juga akan menganalisis faktor internal dan eksternal yang tentunya ikut mempengaruhi hasil dari pelaksanaan proyek KFCP.