Abstract:
Penelitian ini mendeskripsikan dampak dari peningkatan produksi shale gas Amerika Serikat terhadap ketahanan energi italia, termasuk di dalamnya program penilitian dan pengembangan gas alam non-konvensional yang memberikan dampak substansial terhadap posisi Amerika Serikat di pasar energi global dan merubah skema ekspor-impor gas alam dunia.
Peneliti menggunakan teori ekonomi politik internasional - merkantilisme, teori neo-realisme, teori negosiasi internasional konsep kepentingan nasional dan konsep ketahanan energi. Pertama, teori merkantilisme mendeskripsikan bahwa negara tidak boleh melepaskan perdagangan kepada mekanisme pasar. Kedua, teori neo-realisme menyatakan pemahaman ‘keamanan’ tidak lagi mengacu pada pengertian tradisional saja. Ketiga, teori Negosiasi Internasional menjelaskan bahwa dalam proses negosiasi antar negara terdapat tahapan-tahapan dan asumsi demi terciptanya hasil yang memuaskan bagi kedua belah pihak. Keempat, konsep Kepentingan Nasional menjelaskan bahwa negara berdaulat untuk menentukan arah kebijakan demi tercapainya kepentingan sendiri. Terakhir konsep Ketahanan Energi menjelaskan bahwa energi merupakan elemen penting dari sebuah negara
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Shale Gas Amerika Serikat memberikan dampak yang signifikan terhadap posisinya di dalam pasar energi dunia dan ketahanan energi Italia. Skema perdagangan gas alam dunia mengalami pergeseran posisi dimana Amerika Serikat sudah mampu untuk memenuhi kebutuhan gas alam domestiknya. Timur Tengah yang merupakan produsen gas alam terbesar di dunia harus mencari tujuan baru bagi gas alamnya. Dengan tercapainya kemandirian energi, terutama gas alam, Amerika Serikat berhasil mendorong negara-negara lain untuk memperkuat ketahanan energinya melalui pengajuan negosiasi ulang.