Abstract:
Penelitian yang mendeskripsikan upaya yang dilakukan oleh Terre des Hommes Netherlands dalam menangani kasus pariwisata seks anak melalui webcam di Filipina tahun 2013-2015 ini dibuat dengan metode penelitian kualitatif. Teori dan konsep yang digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian ini adalah pluralisme, human security, International Non-Governmental Organizations (INGOs) dan humanitarian action (aksi kemanusiaan). Penulis melakukan pengumpulan data melalui wawancara langsung dengan narasumber dan juga dengan studi dokumen berupa artikel, jurnal, laporan dan media elektronik.
Penelitian ini menemukan bahwa dalam menangani kasus pariwisata seks anak melalui webcam di Filipina, Terre des Hommes Netherlands melakukan upaya kolaborasi dengan pemerintah Filipina dan organisasi internasional lain yang memiliki tujuan yang sama dengan TDH-N untuk melakukan forum bersama. Upaya TDH-N yang kedua, TDH-N melakukan upaya dukungan regulasi dan rule supervisory untuk ikut serta dalam pembuatan undang-undang perlindungan anak di Filipina. Selain itu, upaya TDH-N yang ketiga adalah melakukan penyebaran informasi secara langsung maupun melalui media cetak, media elektronik dan internet. Dan yang terakhir, TDH-N melakukan upaya berupa dukungan teknis melalui program Sweetie 1.0 dan Sweetie 2.0 dengan berkolaborasi oleh beberapa mitra untuk menjaring langsung predatornya.
Dengan berbagai data yang ada dalam penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa TDH-N telah berupaya menangani kasus pariwisata seks anak melalui webcam di Filipina karena program yang telah dilakukan TDH-N telah membuahkan hasil seperti pembentukkan tiga protokol International Framework yang telah ditandatangi oleh Presiden Filipina dan TDH-N juga telah berhasil mengungkap pelaku WCST dari beberapa negara termasuk di Filipina itu sendiri.