Abstract:
Pada era globalisasi seperti sekarang ini, interkonektivitas menghasilkan berbagai peristiwa memiliki efek domino. Krisis finansial global telah memberikan dampak buruk terhadap beberapa negara di Uni Eropa, terkhususnya Yunani. Peristiwa tersebut memicu berbagai konflik internal di dalam Uni Eropa dalam upayanya menghentikan krisis agar tidak merambat ke negara lainnya. Meskipun demikian, krisis yang terjadi di kawasan tersebut justru membuka kesempatan bagi organisasi kawasan lainnya untuk memaksimalkan investasi ke luar melalui surplus perekonomian mereka. Studi kasus yang akan diteliti adalah foreign direct investment (FDI) dari organisasi negara teluk Gulf Cooperation Council (GCC) ke Uni Eropa pada masa krisis 2008 hingga 2012.
Gulf Cooperation Council merupakan organisasi regional di kawasan Teluk Persia yang memiliki tujuan untuk membentuk sebuah economic union sejak didirikan pada tahun 1981. Dengan kekayaan yang diperoleh melalui produk hidrokarbon, negara-negara anggota GCC menjelma menjadi salah satu kekuatan kapital terbesar di pasar finansial global yang terus berupaya untuk mencapai diversifikasi perekonomian mereka.
Penelitian ini menggunakan teori-teori ilmu hubungan internasional serta ekonomi politik internasional. Penulis menggunakan teori-teori tersebut dalam menjabarkan dan menganalisa dinamika hubungan ekonomi antar kedua organisasi regional.
Melalui penelitian ini, perubahan arus FDI dari investor GCC ke negara-negara Uni Eropa dapat dilihat dalam rentang waktu 2008 hingga 2012. Dalam kasus ini, hubungan GCC dan Uni Eropa terus mengalami fluktuasi, baik dalam konteks FDI maupun politik.