dc.description.abstract |
Indonesia merupakan salah satu negara dengan intensitas gempa yang cukup tinggi dan bisa terjadi dimana saja dan kapan saja. Kondisi alam ini menyebabkan perlunya suatu kaidahkaidah perencanaan struktur tahan gempa khususnya di wilayah dengan resiko gempa menengah hingga tinggi. Seiring dengan perkembangan yang ada, standar untuk perencanaan gedung tahan gempa perlu diperbaharui, dikembangkan dan disesuaikan dengan keadaan yang terjadi. Desain bangunan tahan gempa di Indonesia menggunakan acuan Standar Nasional Indonesia, yaitu SNI 03- 1726-2002 yang telah diperbaharui menjadi SNI 03-1726-2012. Pada penulisan skripsi ini, dilakukan analisis perbedaan peraturan yang digunakan terhadap desain struktur yang ditinjau dari elemen struktur kolom dan balok menggunakan analisis respons spectrum. Selanjutnya dilakukan analisis time history untuk mengetahui performance level gedung. Berdasarkan hasil analisis respons spectrum, besarnya story drift, gaya geser lantai, dan luas tulangan balok yang didesain berdasarkan SNI 03-1726-2012 mengalami perbesaran dari hasil desain berdasarkan SNI 03-1726-2002. Untuk story drift mengalami perbesaran 25,45% arah x dan 25,42 % arah y, gaya geser lantai mengalami perbesaran 24,7% arah x dan 24.72 arah y dan luas tulangan pada balok mengalami perbesaran 8,77% untuk kolom tidak mengalami perbesaran. Hasil analisis respons riwayat waktu menunjukan performance level untuk beban gempa Elcentro, Kobe, Northridge, dan Parkfield adalah IO (Immediate Occupancy). |
en_US |