dc.description.abstract |
Modal adalah salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja kontraktor dalam proyek konstruksi. Kontraktor perlu memperkirakan modal minimum yang diperlukan agar proyek dapat berjalan sesuai dengan penjadwalan yang telah direncanakan. Proyek Pembangunan Showroom, Office & Workshop Nissan Datsun Salatiga yang menggunakan jaminan konstruksi ini menuntut kontraktor untuk memiliki modal yang lebih besar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aplikasi bank garansi dalam kontrak konstruksi dan pengaruhnya dalam arus kas proyek. Hasil penelitian menunjukkan proyek yang ditinjau menggunakan jaminan pelaksanaan dan jaminan uang muka sebanyak dua kali. Terjadi perubahan arus kas akibat perbedaan penggunaan jaminan konstruksi. Penggunaan jaminan pelaksanaan sebesar 10% dan retensi 5% menyebabkan keuntungan bertambah sebesar 5,776% dari keuntungan awal dan membutuhkan modal minimum sebesar 49,382% dari harga kontrak. Penggunaan jaminan pelaksanaan sebesar 5% dan retensi 5% menyebabkan keuntungan bertambah sebesar 3,239% dari keuntungan awal dan membutuhkan modal minimum sebesar 43,855% dari harga kontrak. Penggunaan jaminan pelaksanaan sebesar 10% dan jaminan pemeliharaan 5% menyebabkan keuntungan bertambah sebesar 6,173% dari keuntungan awal dan membutuhkan modal minimum sebesar 46,632% dari harga kontrak. Penggunaan jaminan pelaksanaan sebesar 5% dan jaminan pemeliharaan 5% menyebabkan keuntungan bertambah sebesar 3,636% dari keuntungan awal dan membutuhkan modal minimum sebesar 41,105% dari harga kontrak. Penggunaan jaminan pelaksanaan dan jaminan pemeliharaan akan menghasilkan biaya bank garansi terbesar dan juga menyebabkan peningkatan keuntungan awal akibat bunga yang dihasilkan. Penggunaan jaminan pelaksanaan dan retensi akan menghasilkan nilai modal minimum yang lebih besar. |
en_US |