Abstract:
Fenomena gempa bumi mendorong adanya perhatian khusus terhadap perencanaan struktur gedung tahan gempa di Indonesia. Perilaku gedung saat menerima beban gempa tidak hanya bersifat elastis, tetapi juga bersifat inelastis. Oleh karena itu, dilakukan analisis inelastis nonlinear dengan metode analisis riwayat waktu untuk mengevaluasi respons inelastis dari suatu struktur. Studi ini meneliti struktur rangka beton bertulang dengan sistem SRPMK berjumlah 12 lantai. Terdapat 3 jenis model yang digunakan, yaitu satu model bangunan utuh dengan tiga bentang dan dua model dengan bentang yang memiliki perbedaan dimensi horisontal atau biasa disebut setback. Rekaman percepatan gempa yang digunakan adalah El Centro N-S 1940, Flores 1992, dan Denpasar 1979 dengan bantuan perangkat lunak ETABS 16.0.2. Dari hasil analisis riwayat waktu diketahui bahwa simpangan antar lantai untuk ketiga model akibat semua percepatan gempa tidak melebihi batasan yang disyaratkan dalam peraturan SNI 1726:2012. Besarnya rotasi sendi plastis pada balok dan kolom termasuk dalam taraf kinerja Life Safety. Sendi plastis pada kolom terjadi pada lantai di mana terjadi perubahan dimensi horisontal (setback) tetapi masih berada di batas aman (Life Safety). Faktor kuat lebih sistem struktur yang didapatkan lebih kecil dari nilai faktor kuat lebih pada SNI 1726:2012, yaitu lebih kecil dari 3,0.