Abstract:
Jembatan merupakan suatu konstruksi bangunan yang bertujuan untuk menghubungkan antara jalan yang satu dengan yang lain yang terputus oleh rintangan. Jembatan box girder dengan Movable Scaffold System (MSS) merupakan salah satu metode konstruksi yang dipengaruhi oleh mutu beton sebagai materialnya. Perbedaan mutu beton akan mempengaruhi jumlah strand pada tendon jembatan. Model yang akan dianalisis adalah mutu beton 40MPa, 80MPa, dan 120MPa. Analisis menggunakan bantuan program MIDAS CIVIL untuk membuat dan menganalisis tegangan pada model dan program SAP untuk melakukan menganalisis gaya dalam akibat beban lajur 'D'. Model mempunyai panjang 200 meter yang terbagi menjadi 5 segmen dan memperhatikan construction stage. Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan efisiensi penggunaan jumlah strands pada tendon diantara ketiga mutu beton. Analisis dilakukan dengan membandingkan tegangan serat atas dan bawah agar memenuhi syarat tegangan izin beton masing-masing mutu beton supaya mendapatkan jumlah strands yang efektif. Dari hasil analisis tegangan serat atas dan bawah pada masing-masing model, dapat disimpulkan bahwa terjadi pengurangan jumlah strancls sebanyak 30% dari mutu beton 40 MPa ke 80 MPa, dan pengurangan jumlah strancls sebanyak 52,54% dari n1utu beton 40 MPa ke 120 MPa, serta terjadi pengurangan jumlah strands sebanyak 32,20% dari mutu beton 80 MPa ke 120MPa.