Abstract:
Pada saat ini konstruksi gedung di Bandung sedang berkembang dengan pesat. Hal ini dapat dilihat dengan banyaknya proyek konstruksi gedung yang sedang dan akan dilaksanakan di Bandung. Sehingga banyak perusahan–perusahan bidang konstruksi yang dibentuk untuk memenuhi perkembangan industri konstruksi tersebut. Untuk dapat memenangkan persaingan, perusahan jasa konstruksi harus dapat menunjukan kinerja proyek yang baik. Kinerja yang baik tercermin dari keselarasan yang meliputi keseimbangan waktu, keseimbangan biaya, sesuai dengan spesifikasi yang ingin dicapai, hasil kerja diterima oleh masyarakat umum, tanpa merubah alur pekerjaan utama dari organisasi, dan tanpa merubah kebiasaan dari organisasi (Kerzner, 1989). Faktor-faktor penghambat yang mempengaruhi waktu konstruksi dapat diklasifikasikan ke dalam enam kategori menurut Elhag dan Boussabaine (1999) yaitu klien/owner, konsultan perancang, format kontrak, karakteristik proyek, kontraktor, dan eksternal. Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah metode survey dengan menyebarkan kuesioner kepada 40 responden. Faktor-faktor penghambat yang telah dikumpulkan dari studi literatur ditanyakan besar pengaruh dan frekuensinya dalam kuesioner. Data yang terkumpul dilakukan uji normalitas, reliabilitas dan validitasnya. Kemudian perolehan data dianalisis menggunakan modus datanya, dan digolongkan tingkat risikonya menggunakan matriks risiko. Setelah itu dianalisis dengan nilai rata-ratanya untuk mendapatkan peringkat. Kemudian dilakukan analisis korelasi dengan menggunakan metode Kendall’s tau-b. Dari hasil analisis yang dilakukan, didapat kesimpulan faktor-faktor yang memiliki risiko tinggi dan memiliki korelasi yang signifikan dengan kinerja waktu proyek konstruksi adalah permintaan perubahan atas pekerjaan yang sudah selesai oleh owner, kelambatan owner dalam menyetujui shop drawing dan sampel material, hubungan kerja yang kurang harmonis dengan konsultan, sengketa hukum antara beberapa pihak terkait proyek konstruksi.