dc.description.abstract |
Indonesia merupakan salah satu negara yang berada pada iklim tropis. Temperatur yang tinggi pada iklim tropis dapat menyebabkan batuan mudah melapuk. Hasil proses pelapukan batuan yang masih berada diatas batuan induknya tersebut disebut sebagai tanah residual. Hal tersebut menjadikan materi tanah pembentuk lerenglereng di Indonesia merupakan tanah residual. Intensitas hujan yang tidak menentu di banyak wilayah di Indonesia menjadikan lereng kehilangan kekuatan gesernya yang dapat mengakibatkan longsor. Pengaruh aliran air di dalam tanah dan adanya crack pada lereng dapat mempengaruhi stabilitas lereng. Untuk itu diperlukan studi dengan membuat model untuk menganalisis stabilitas lereng dengan pengaruh curah hujan, seepage, iklim, dan adanya crack pada lereng. Pemodelan dilakukan dengan menggunakan beberapa program dari GeoStudio 2004, yaitu SEEP/W, VADOSE/W, dan SLOPE/W. Dalam studi ini, melalui program SEEP/W akan mengetahui bentuk flownet dari tiap model, melalui program VADOSE/W akan di dapat bentuk flownet berdasarkan pengaruh iklim, dan menentukan faktor kemanan dari lereng melalui program SLOPE/W. Pada akhirnya, melalui program SLOPE/W didapat bahwa lereng dengan pengaruh curah hujan akan membuat faktor keamanan pada lereng berkurang. Seepage juga mempengaruhi dalamnya bidang longsor. Peningkatan aliran yang disebabkan oleh seepage membuat kedalama n bidang longsor semakin dalam. Faktor keamanan akan berkurang juga dengan adanya pengaruh seepage dan adanya crack. Maka dari hasil studi ini, diperlukan perhatian khusus terhadap stabilitas lereng dengan adanya pengaruh seepage, crack, dan pengaruh iklim. |
en_US |