Kajian penentuan segmen jalan berdasarkan Pd T-05-2005-B, AASHTO (1986), dan Thomas (2003)

Abstract

Salah satu cara untuk memperpanjang umur jalan adalah dengan melakukan overlay atau pelapisan tambah jalan. Tebal lapis tambah yang dibutuhkan di sepanjang jalan bisa jadi tidak sama sepanjang ruas jalan yang ditinjau. Oleh karena itu, perlu dilakukan peninjauan terhadap panjang segmen-segmen dari suatu ruas jalan berdasarkan data tertentu. Data yang dapat digunakan salah satunya adalah data lendutan jalan yang diperoleh dari pengukuran alat falling weight deflectometer. Ruas jalan yang ditinjau dalam analisis adalah ruas jalan Ciamis-Cirebon pada stasiun 41+000 hingga 51+900. Metode-metode yang digunakan untuk penentuan segmen yaitu metode faktor keseragaman (Pd-T-05-2005-B), metode AASHTO (1986), dan metode Thomas (2003). Dengan ditentukan panjang segmen minimum sebesar 500 m, metode AASHTO (1986) menghasilkan jumlah segmen sebanyak 3 segmen. Sedangkan metode faktor keseragaman dan metode Thomas (2003) menghasilkan jumlah segmen sebanyak 2 segmen. Letak segmen yang dihasilkan oleh ketiga metode tersebut tidak ada yang sama. Kelebihan dan kekurangan masingmasing metode hanya dapat dilihat dari proses atau prosedurnya saja. Dengan memiliki kelebihan paling banyak, maka metode AASHTO (1986) merupakan metode terbaik di antara ketiga metode tersebut.