Abstract:
Permasalahan keselamatan dan kesehatan kerja dalam pelaksanaan proyek konstruksi di Indonesia adalah salah satu permasalahan yang harus diatasi. Salah satunya adalah dengan menerapkan OHSAS (Occupational Health and Safety Assesment Series) 18001 yang merupakan rangkaian untuk mengurangi risiko kecelakaan kerja. OHSAS 18001 mengandung panduan dalam mewujudkan keselamatan dan kesehatan kerja dalam rangka meningkatkan kinerja pada konstruksi dalam rangka bersaing dalam sistem perekonomian terbuka, maka penelitian ini akan menganalisis tingkat penerapan OHSAS 18001. Penelitian ini terfokus pada kontraktor menengah dengan kualifikasi M2 yang tergabung pada Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi di Kota Bandung. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat penerapan OHSAS 18001. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif dengan teknik penelitian kuesioner. Kuesioner tersebar ke 19 responden. Berdasarkan hasil penelitian, pada bagian persyaratan umum diperoleh nilai intepretasi sebesar 65.26% dengan status tingkat penerapan yaitu "pendekatan SMK3 resmi". Pada bagian kebijakan K3 diperoleh nilai intepretasi sebesar 52.37% dengan status tingkat penerapan yaitu "pendekatan SMK3 semi resmi". Pada bagian perencanaan diperoleh nilai intepretasi sebesar 53.68% dengan status tingkat penerapan yaitu "pendekatan SMK3 resmi". Pada bagian penerapan dan operasi diperoleh nilai intepretasi sebesar 55.09% dengan status tingkat penerapan yaitu "pendekatan SMK3 semi resmi". Pada bagian pemeriksaan diperoleh nilai intepretasi sebesar 62.71% dengan status tingkat penerapan yaitu "pendekatan SMK3 resmi". Pada bagian tinjauan manajemen diperoleh nilai intepretasi sebesar 71.58% dengan status tingkat penerapan yaitu "pendekatan SMK3 resmi". Secara keseluruhan didapat tingkat penerapan "pendekatan SMK3 semi resmi" dengan nilai intepretasi sebesar 59.71%.