Abstract:
Jalan dirancang dengan beberapa metode perkerasan. Pada umumnya di Indonesia digunakan metode perkerasan kaku dan perkerasan lentur. Penentuan metode perkerasan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti kondisi geologi, volume lalu lintas, iklim, biaya, dan juga waktu pengerjaannya. Dalam penelitian ini dibuat perbandingan antara metode perkerasan lentur dan kaku untuk mencari metode mana yang lebih optimal dari segi biaya dan waktunya. Perbandingan meliputi durasi pekerjaan , biaya total konstruksi, dan biaya ekivalen tahunannya. Durasi pekerjaan metode perkerasan kaku selama 44 minggu sedangkan perkerasan lentur selama 33 minggu. Perhitungan biaya konstruksi dan biaya ekivalen dilakukan dari data sekunder dan panduan analisa harga satuan no.008 BM 2008. Biaya konstruksi untuk perkerasan lentur per mnya sebesar Rp.3.072.671,06 untuk data sekunder dan Rp.2.099.728,32 dari panduan BM No.008 2008. Lebih murah dibandingkan dengan perkerasan kaku sebesar Rp.7.638.629,02 untuk data sekunder dan Rp.6.326.185,94 dari panduan BM No.00 8 2008. Dari hasil perhitungan biaya ekivalen tahunan perkerasan lentur didapatkan hasil Rp.1.720.445,44 dan Rp.1.632.144,66. Lebih menguntungkan daripada perkerasan kaku yang biaya ekivalen tahunannya sebesar Rp. 1.051.936,59 dan Rp.959.065,78. Dari faktor-faktor ini dapat dilihat perkerasan lentur memiliki biaya konstruksi awal yang lebih murah dan pekerjaannya cepat. Tapi secara finansial perkerasan kaku lebih menguntungkan untuk jangka panjang. Pada kondisi daerah sering tergenang banjir perkerasan kaku lebih baik dibandingkan perkerasan lentur karena perkerasan kaku memiliki durabilitas terhadap air yang lebih besar dibandingkan perkerasan lentur.