Abstract:
Dalam mendesain dinding penahan tanah diperlukan kajian dan perhitungan yang tepat agar konstruksi dinding tidak mengalami kegagalan. Nilai tekanan lateral aktif tanah pada perhitungan konvensional yang selama ini telah dipelajari menunjukkan hasil yang cukup berbeda dibandingkan dengan metode elemen hingga menggunakan program Plaxis 2D. Pada kondisi di lapangan, terjadi proses kompaksi dalam tahapan pemasangan dinding penahan tanah dimana tanah timbunan diberi beban alat berat roller yang bertujuan untuk mempercepat proses kompaksi. Namun di dalam perhitungan konvensional hal itu belum diperhitungkan karena tanah timbunan diasumsikan sudah terpasang sebelumnya tanpa melalui proses pemadatan sehingga menyebabkan tekanan aktif memiliki hasil yang jauh lebih kecil dibandingkan dengan metode elemen hingga. Dalam analisis ini dimodelkan dinding penahan tanah tipe kantilever, tanah pasir padat sebagai tanah timbunan di depan dan di belakang dinding, dan tanah lempung keras sebagai tanah dasarnya. Dalam pemodelan ini didapatkan nilai tekanan tanah lateral aktif maksimum pada perhitungan Plaxis 2D sebesar 257.5 kN/m sekitar 1.5X lebih besar dari perhitungan konvensional yaitu sebesar 147.714 kN/m. Sedangkan nilai tekanan tanah lateral pasif maksimum pada perhitungan Plaxis 2D sebesar 97.09 kN/m, hasilnya berkebalikan dengan tekanan aktif, sekitar 1.5X lebih kecil dari perhitungan konvensional yaitu sebesar 133.235 kN/m. Hal ini disebabkan karena tekanan aktif yang diterima sangat besar sehingga membuat tekanan pasif menjadi lebih kecil apabila dibandingkan dengan perhitungan konvensional.