Abstract:
Dalam mendesain braced excavation diperlukan kajian dan perhitungan yang tepat agar konstruksi tidak mengalami kegagalan. Nilai tegangan lateral tanah pada perhitungan konvensional yang selama ini telah dipelajari memperlihatkan hasil yang cukup besar dibandingkan dengan metode elemen hingga menggunakan program Plaxis. Tegangan lateral yang didapatkan pada metode konvensional merupakan nilai maksimum yang mungkin terjadi di lapangan. Bentuk dari diagram tegangan lateral hasil perhitungan konvensional juga berbeda dibandingkan diagram yang didapatkan dari analisis metode elemen hingga, dikarenakan metode konvensional tidak bias memasukan faktor mengenai tahapan konstruksi yang bekerja. Dalam analisis ini digunakan 3 model yaitu tanah pasir lunak, pasir sedang dan pasir padat. Pada pemodelan pertama menggunakan tanah pasir lunak didapat nilai tegangan lateral maksimum pada Plaxis yaitu 21.9 kN/m2 sedangkan perhitungan konvensional yaitu 32.48 kN/m2. Besar tekanan lateral tanah pasir lunak pada Plaxis sebesar 114.66 kN/m sedangkan perhitungan kovensional sebesar 259.83 kN/m Pada pemodelan kedua menggunakan tanah pasir sedang didapat nilai tegangan lateral maksimum pada Plaxis yaitu 20.2 kN/m2 sedangkan perhitungan konvensional yaitu26.78 kN/m2. Besar tekanan lateral tanah pasir sedang pada Plaxis sebesar 69.14 kN/m sedangkan perhitungan kovensional sebesar 214.22 kN/m Pada pemodelan ketiga menggunakan tanah pasir padat didapat nilai tegangan lateral maksimum pada Plaxis yaitu 9 .5 kN/m2 dan pada perhitungan konvensional yaitu sebesar 22.57 kN/m2. Besar tekanan lateral tanah pasir padat pada Plaxis sebesar 45.04 kN/m sedangkan perhitungan kovensional sebesar 180.54 kN/m.