Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor apa saja yang menyebabkan keberhasilan implementasi Program Inovasi Pemberdayaan dan Pembangunan Kewilayahan (PIPPK). Hal ini penting dipelajari karena Perwal ini merupakan kebijakan baru dan diharapkan mampu mewujudkan sinergitas kinerja aparatur kewilayahan dengan lembaga kemasyarakatan kelurahan dalam melaksanakan PIPPK yang berbasis pada pemberdayaan masyarakat sehingga terjadi pemerataan pembangunan di Kota Bandung. Dalam penelitian ini peneliti melakukan penelitian di Kecamatan Panyileukan karena Kecamatan Panyileukan merupakan Kecamatan yang mendapat Juara pertama dalam PIPPK Awards 2015 dalam kategori penyerapan anggaran terbanyak. Untuk menjawab pertanyaan tersebut peneliti menggunakan teori Implementasi Edward III dengan melihat faktor sumber daya, komunikasi, disposisi, dan struktur birokrasi dari pelaksanaan PIPPK di Kecamatan Panyileukan. Sehingga dari analisa tersebut kita dapat mempelajari best practice dari implementasi kebijakan tersebut.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dengan dana yang cukup, penyerapan dana yang tinggi, terdapat transmisi komunikasi, terdapat komunikasi yang jelas, terdapat komunikasi yang konsisten, terpenuhinya aspek kognitif, terpenuhinya aspek afektif, terdapat SOP yang membantu dan Fragmentasi yang kecil mewujudkan keberhasilan Implementasi PIPPK Kota Bandung Tahun 2015 di Kecamatan Panyileukan