Abstract:
Tata bentuk rumah tinggal di kota Bandung merupakan suatu gambaran khusus
yang dapat dilihat sebagai akibat perkembangan yang terjadi melalui pembangunan
lingkungan-lingkungan perumahan estat. Wujud tersebut memperlihatkan kelanjutan dari
bentuk-bentuk sebelumnya, akibatnya selalu muncul dalam kondisi y ang tercipta tanpa
konsep dasar. Dimulai dari periode awal terbentuknya fisik kota Bandung, kemudian
pembentukan pada masa kolonial, periode sesudah kemerdekaan sebagai masa transisi
dan periode masa orde baru sampai dengan sekarang. Setiap periode menciptakan morfotipologi
spesifik yang bisa konstruktif atau disruptif. Pembangunan perumahan pada
kurun waktu sesudah kemerdekaan cukup memprihatinkan terutama bila diamati dari
keseimbangan fisik dan keharmonisan visual yang cenderung mengindikasikan
penurunan kualitas arsitektural.
Pada posisi lain, pemerintah kota/ daerah sebagai pembuat keputusan telah
berupaya menerbitkan berbagai instrumen untuk menata fisik perumahan, namun masih
belum berhasil meningkatkan kualitasnya. Kondisi tersebut menimbulkan pertanyaan
mengapa peraturan bangunan (building regulation) dalam pengertian sebagai instrumen
tidak dapat berbuat banyak ?
Situasi ketidakseimbangan mengakibatkan meluasnya lingkungan fisik perumahan
dengan kualitas rendah, disamping itu pemanfaatan lahan kota makin jauh dari tata ruang
yang seimbang bahkan pengembangannya semakin menimbulkan suasana tanpa kontrol.
Oleh sebab itu proses merancang arsitektur perumahan menjadi suatu kegiatan
penting karena rancangan sebagai produk penataan merupakan pegangan dalam proses
mendirikan fisik bangunan, serta secara legal sudah memenuhi berbagai persyaratan dan
ketentuan arsitektural bagi fungsi perumahan.
Disertasi ini bertujuan memahami variabilitas tata bentuk rumah di lingkungan
perumahan estat (landed housing) dan hubungannya dengan batas -batas yang terdapat
dalam peraturan bangunan, melalui penelitian kasus-kasus lingkungan perumahan yang
terletak di kawasan Sukaluyu, kawasan Budisari, kawasan Parahyangan Rumah Villa dan
kawasan Batununggal Indah di kota Bandung. Kesemuanya merupakan produk
perumahan yang melibatkan pengembang. Untuk itu dilakukan serangkaian langkah -
langkah meliputi : (1) Membangun pendekatan teoretis untuk memahami tata bentuk
rumah estat dan peraturan bang unan sebagai faktor kendali penataan; (2) Menerapkan
pendekatan teoretis untuk memahami variabilitas tatan bentuk rumah dan kaitannya
dengan peraturan bangunan sebagai faktor kendali penataan ; (3) Menerapkan pendekatan
ke dalam analisis untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi variabilitas
tata bentuk rumah dari sudut peraturan bangunan ; (4) Merefleksikan variasi tata bentuk
rumah pada filosofi pengaturan dan kondisi pengguna untuk mengungkap aspek -aspek
yang harus dimunculkan sebagai batasan dalam perancangan arsitektur perumahan.
Pendekatan yang dipergunakan untuk membaca bentuk dalam arsitektur perumahan adalah pendekatan tipologi, morfologi, topologi dan pembentukan
struktur dalam (internal form structure).
Telaah yang dilakukan mengungkap kembali variabilitas tata bentuk rumah estat
dan keterkaitannya dengan peraturan bangunan. Temuan penting pada studi dis ertasi ini
adalah : (1) Tata bentuk bangunan rumah, diletakkan pada kota secara hirarki namun
kurang terarah. (2) Variabilitas dalam rancangan arsitektur rumah estat merupakan
potensi yang dapat memperkuat sistem penataan melalui peraturan bangunan ; (3)
Perubahan bentuk yang dilakukan oleh pengguna tidak memiliki pegangan karena itu
hasilnya selalu menciptakan disharmonisasi ; (4) Proses perancangan rumah estat kurang
memperhatikan aspek legalitas, sehingga pelanggaran yang terjadi cenderung tidak
ditindak, oleh sebab itu para pengguna kurang memahami manfaat rancangan arsitektur
terhadap kualitas rumah tinggal.
Bila direfleksikan terhadap tatanan perumahan maka proses yang di lakukan
hendaknya memiliki arah secara kontekstual, mulai dari tingkat perkotaan, kawasa n,
lingkungan, segmen jalan, tingkat kaveling serta tingkat bangunan. Agar produk yang
dihasilkan mampu mengakomodasi norma dan nilai arsitektur pada fungsi hunian.
Disertasi ini menyumbangkan tambahan perbendaharaan bagi teori arsitektur
perumahan dan peraturan bangunan melalui pengungkapan terhadap apa yang telah
dilakukan dalam menata fisik rumah. Selanjutnya di sertasi juga memberi kontribusi
terhadap metodologi arsitektur melalui refleksi analisis variabilitas tata bentuk terhadap
analisis keterbatasan yang pada ujungnya akan memberi arah dan pegangan untuk
rancangan arsitektur rumah estat ideal.