Abstract:
Pelestarian ratusan bangunan cagar budaya di Kota Bandung lebih mengutamakan fungsi kininya
daripada makna kulturalnya. Tujuan studi ini mengungkap relasi aspek arsitektur - aspek pelestarian,
melalui makna kultural, elemen arsitektur signifikan dan tindakan pelestarian. Metode studi ini adalah
eksploratif-kualitatif dengan pendekatan arsitektural (bentuk-fungsi) dan pelestarian (makna kultural).
Makna kultural Gereja Katedral adalah sintesa arsitektur Gotik-arsitektur Jawa-arsitektur candi Jawa
dan simbol Gereja Katolik; Makna Aula Barat ITB. adalah sintesa arsitektur Sunda besar-arsitektur
candi-arsitektur Eropa, elemen poros kampus ITB. dan Fakultas Teknik pertama Hindia Belanda; dan
makna Gedung Rektorat UPI. adalah sintesa arsitektur Modern-arsitektur candi, apresiasi alam local
dan kegiatan vila. Elemen-elemen arsitektur signifikan Gereja Katedral meliputi vertikalitas sosok
bangunan, jendela Gotik, buttress, ornamen, tata ruang, plafon rib-vault dan kegiatan gereja; Aula
Barat meliputi atap, kolom-pergola selasar keliling, jendela kaca patri, entrance, tata ruang, struktur
busur dan kegiatan kampus; dan Gedung Rektorat UPI. meliputi sosok bidang polos-lebar, jendela,
entrance, tata ruang, poros bangunan dan kegiatan vila. Konsep tindakan pelestarian Gereja Katedral
berupa preservasi-perawatan rutin (bangunan, ruang luar, kegiatan utama), restorasi (penutup atap,
lantai); Aula Barat ITB. berupa preservasi-perawatan rutin (bangunan, ruang luar), adaptasi kegiatan;
dan Gedung Rektorat UPI. berupa preservasi-perawatan rutin (bagian bangunan asal, elemen tapak
asal), rehabilitasi bagian bangunan tambahan, restorasi fungsi vila. Temuan teori pelestarian
arsitektur, berupa paduan teori arsitektur (aspek bentuk, fungsi, makna) dan teori pelestarian (aspek
makna kultural). Temuan metoda pelestarian, dengan tahapan: mengungkap makna kultural;
mengungkap elemen-elemen arsitektur pembentuknya; dan menetapkan tindakan pelestarian, untuk
mempertahankan makna kultural.