Pengaruh penataan tapak terhadap kenyamanan termal di ruang luar bangunan rektorat Universitas Katolik Parahyangan Bandung

Show simple item record

dc.contributor.author Pangestu, Mira Dewi Setiawan
dc.date.accessioned 2017-05-29T01:25:52Z
dc.date.available 2017-05-29T01:25:52Z
dc.date.issued 2009
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/1974
dc.description.abstract Selain melakukan kegiatan perkuliahan di ruangan tertutup, mahasiswa juga melakukan kegiatan di ruang terbuka. Ruang-ruang ini dapat berupa ruang di antara bangunan atau di jalur-jalur sirkulasi, seperti teras, selasar dan koridor. Kondisi kecepatan gerakan udara seringkali di luar batas nyaman sehingga kenyamanan termal di ruang luar umumnya tidak memadai untuk beraktivitas. Kenyamanan termal di ruang luar dipengaruhi oleh topografi, bangunan sekitar dan kinerja dari temperatur, kelembapan, arah dan kecepatan gerakan udara. Selain itu juga dipengaruhi oleh elemen-elemen pembentuk ruang luar, tingkat keterbukaan ruang, dimensi serta bentuk ruang, dan kondisi elemen-elemen penunjang lainnya. Kenyamanan termal dapat dicapai dengan melakukan pengendalian arah dan kecepatan gerakan udara di ruang luar melalui desain penataan tapak secara optimal, melalui desain bentuk dan tata letak bangunan dan tanaman, serta pengolahan permukaan tanah dan elemen tapak lainnya, yang mampu mengkondisikan gerakan udara di ruang luar dengan memanfaatkan perbedaan tekanan udara. Penelitian bertujuan untuk menemukan pengaruh penataan tapak terhadap kenyamanan termal di ruang luar melalui pengukuran pada ruang luar bangunan dengan metode deskriptif - kuantitatif – interpretatif. Berdasarkan pengamatan dari penelitian sebelumnya (September 2008), keberadaan ruang luar bangunan rektorat berada dalam kondisi tidak nyaman hingga sangat tidak nyaman; bangunan, tanaman dan pengolahan permukaan tanah umumnya tidak berperan secara optimal dalam mengendalikan pergerakan udara. Berdasarkan hasil pengukuran di ruang luar bangunan rektorat, bangunan sekitar dan pepohonan pada tapak dapat mengendalikan aliran udara yang menuju ke bangunan rektorat, sedangkan pagar terali terbuka tanpa semak tidak efektif dalam menurunkan kecepatan gerakan udara pada tapak, dan bentuk bangunan rektorat menyebabkan efek venturi yang dapat meningkatkan kecepatan gerakan udara, dengan rentang penghayatan dari nyaman optimal - dingin tidak nyaman dan dalam rentang kecepatan gerakan udara (AV) dari 0,1 – 5,1 m/detik. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa bentuk elemen ruang luar bangunan rektorat dapat semakin meningkatkan AV yang lajunya hanya sedikit terhambat oleh elemen-elemen tapak yang telah dilalui sebelumnya, kecuali pada ruang luar di lokasi belakang bangunan. Tanaman dalam jumlah sedikit yang berada di sekitar ruang luar tidak dapat secara signifikan menyaring dan menghambat AV, karena tanaman hanya berfungsi sebagai elemen estetis, dan ruang luar diprioritaskan sebagai area penerima serta jalur sirkulasi dengan lebih banyak perkerasan. Permukaan lantai yang rata dan bertekstur hanya dapat sedikit menghambat laju aliran udara. Hal ini menunjukkan tidak berperannya desain penataan tapak dalam mengendalikan pergerakan udara yang berlebihan sehingga tidak dapat menciptakan kenyamanan termal di ruang luar bangunan Jadi desain penataan tapak di ruang luar bangunan dapat atau tidak dapat mengendalikan pergerakan udara, terutama tergantung dari bentuk elemen-elemen ruang luar dan posisi ruang luar terhadap arah datangnya aliran udara, apakah pada sisi muka angin atau pada daerah bayangan angin. en_US
dc.publisher s.n. en_US
dc.subject ARCHITECTURAL STRUCTURE en_US
dc.title Pengaruh penataan tapak terhadap kenyamanan termal di ruang luar bangunan rektorat Universitas Katolik Parahyangan Bandung en_US
dc.type Research Reports en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account