Abstract:
Biji teh merupakan sumber minyak nabati yang potensial dengan kandungan minyak sekitar 20 %-berat biji teh. Karakteristik minyak ini hampir sama dengan minyak olive sehingga penggunaannya dalam dunia industri dimanfaatkan sebagai bahan konsumsi maupun bahan penyusun pembuatan kosmetika. Selain itu, keistimewaan dari minyak ini adalah dapat dimanfaatkan sebagai minyak goreng non-kolesterol. Selain sumber minyak nabati, biji teh juga mengandung saponin yang mempunyai peranan yang cukup penting sebagai pembasmi hama udang di tambak dan sebagai bahan detergen. Saponin triterpenoida dari Camellia telah dibuktikan dapat meningkatkan fungsi kekebalan, meningkatkan aktivitas anti-bakteri dan anti-kuman, dan mempunyai sifat-sifat anti-mutasi dan antioksidasi pada manusia dan hewan. Selain itu, saponin mempunyai aktivitas haemolisis, yang dapat merusak sel darah merah dan bersifat racun bagi binatang
berdarah dingin. Saponin digunakan juga sebagai svatu bahan pengemuisi dalam pestisida-pestisida, untuk pembentukan buih dari pemadam api dan dalam deterjen deterjen.
Tujuan penelitian ini adalah membuat suatu kajian awal mengenai pemanfaatan biji teh yang selama ini belum dikembangkan padahal memiliki potensial yang tinggi melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan
masukan dan informasi pemanfaatan biji teh. Selain itu juga untuk meningkatkan penggunaan sumber daya alam dari biji teh dalam dunia industri sehingga hasil
penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan nilai ekonomi dan produktivitas industri di Indonesia.
Metode pengambilan minyak biji teh dan saponin dilakukan dengan cara ekstraksi secara batch dan dalam skala laboratorium, dengan prinsip ekstraksi padat-cair. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemanfaatan biji teh sangat potensial untuk dikembangkan, dimana dapat mengahasilkan minyak goreng nonkolesterol
dengan rendemen 70% dan kadar kemurnian yang cukup tinggi, yaitu 95 % serta saponin sebesar 20-26 %.