dc.contributor.advisor |
Heatubun, Fabianus Sebastian |
|
dc.contributor.author |
Leonardo, Yohanes |
|
dc.date.accessioned |
2024-12-05T09:23:42Z |
|
dc.date.available |
2024-12-05T09:23:42Z |
|
dc.date.issued |
2024 |
|
dc.identifier.other |
skp46402 |
|
dc.identifier.uri |
http://hdl.handle.net/123456789/19609 |
|
dc.description |
711 - FF |
en_US |
dc.description.abstract |
Manusia adalah makhluk yang menderita. Tanpa penderitaan manusia tidak akan mampu menjadi sosok yang autentik dan utuh. Eksistensi penderitaan di dalam kehidupan, menyadarkan manusia terhadap pentingnya suatu proses. Melalui penderitaan, manusia akan dibantu untuk mencari dan menggali makna yang mendalam tentang arti setiap pengalaman di dalam kehidupannya. Melalui penderitaan juga, manusia akan dibantu untuk semakin berkembang secara kemampuan dan mental. Keinginan seseorang untuk memperoleh sesuatu dengan cara yang mudah adalah salah satu dampak yang disebabkan karena pemaknaan terhadap penderitaan yang kurang mendalam. Tanpa eksistensi penderitaan, manusia akan mengalami keterasingan terhadap dirinya sendiri dan akan kehilangan esensinya. Unamuno sebagai tokoh penting di tulisan ini menyampaikan pemikirannya terhadap penderitaan, bahwa dengan penderitaan maka seseorang akan menjadi manusia yang utuh. |
en_US |
dc.language.iso |
Indonesia |
en_US |
dc.publisher |
Program Studi Filsafat Fakultas Filsafat - UNPAR |
en_US |
dc.subject |
MANUSIA |
en_US |
dc.subject |
DEHUMANISASI |
en_US |
dc.subject |
PROSES |
en_US |
dc.subject |
PENDERITAAN |
en_US |
dc.subject |
BUDAYA INSTAN |
en_US |
dc.title |
Konsep penderitaan secara filosofis dan teologis menurut Miguel de Unamuno y Jugo |
en_US |
dc.type |
Undergraduate Theses |
en_US |
dc.identifier.nim/npm |
NPM6122001034 |
|
dc.identifier.nidn/nidk |
NIDN0420015701 |
|
dc.identifier.kodeprodi |
KODEPRODI612#Ilmu Filsafat |
|