Abstract:
Keberadaan Iblis adalah bagian dari khazanah Gereja Katolik. Karena perkembangan zaman, keberadaan Iblis mulai diragukan. Pada saat yang sama, eksorsisme yang adalah tanggapan atas fenomena demonologi pun mulai diragukan. Ketidakpercayaan akan keberadaan Iblis dan juga kekuatan doa eksorsisme dapat berdampak bagi banyak hal, seperti menolak ajaran Kitab Suci, tidak percaya pada keberadaan Allah, abai terhadap hidup rohani, dan secara ekstrem dapat menghancurkan ajaran Gereja sendiri, khususnya terkait karya keselamatan dalam diri Kristus yang mengalahkan kuasa Iblis. Oleh karena itu, umat beriman perlu kembali pada tradisi dan ajaran resmi Gereja yang mengakui keberadaan Iblis serta menganggap Iblis sebagai musuh jiwa yang harus diwaspadai. Iblis adalah pribadi atau persona yang nyata, yang hidup di antara manusia dan bukan personifikasi atas kejahatan semata. Untuk melawan Iblis dan pengaruhnya, Allah telah menganugerahkan sarana keselamatan dalam rupa doa eksorsisme. Selain itu teks ritual eksorsisme juga dapat menjadi salah satu sumber yang dapat dikaji untuk membantu menguak esensi dan eksistensi Iblis.