Abstract:
Penelitian ini membahas tentang bagaimana Ordo Salib Suci menghadapi tantangan sekularisme dan mempertahankan nilai-nilai religius mereka di tengah perubahan zaman. Ordo Salib Suci mencari inspirasi dari teori hierarki kebutuhan Abraham Maslow untuk menghayati kaul-kaul mereka seperti kemiskinan, ketaatan, dan kemurnian. Kaul kemiskinan dipahami sebagai ajakan untuk hidup dalam kecukupan tanpa berlebihan, sesuai dengan pandangan Maslow yang mendorong pemenuhan kebutuhan secara cukup, kontras dengan budaya hedonis sekularisme. Kaul ketaatan dihubungkan dengan kebutuhan memiliki dan dicintai, di mana ketaatan dilihat sebagai respons cinta mendalam terhadap Allah dan sesama, bukan kepatuhan buta. Pemurnian diri dipahami sebagai perjalanan seumur hidup untuk memurnikan diri dari kecenderungan duniawi dan sikap individualis, sejalan dengan usaha mencapai aktualisasi diri dalam hierarki Maslow. OSC menghadapi tantangan sekularisme dengan mempertahankan identitas dan tujuan mereka meski ada perubahan besar yang dipicu oleh Abad Pencerahan, menjaga nilai-nilai religius dengan mengadaptasi kaul-kaul suci dalam konteks modern. Ini termasuk membangun komunitas yang kuat dan saling mendukung, menghidupkan budaya saling mengampuni dan rekonsiliasi, serta keterbukaan untuk menerima perbedaan dan keberagaman. Persaudaraan dalam Ordo Salib Suci melampaui batas-batas sosial, budaya, dan keyakinan, mencerminkan semangat Kristus yang meruntuhkan tembok pemisah dan mempersatukan semua orang dalam satu keluarga Allah. Kehidupan komunal yang intens, kehidupan saling mendukung, keterlibatan dalam resolusi konflik, dan pembangunan perdamaian menjadi dasar misi kehidupan religius Ordo Salib Suci. Dengan mempertahankan kaul-kaul suci dan menghadapi tantangan modern melalui inspirasi dari teori Maslow, Ordo Salib Suci berusaha menjaga relevansi dan kekuatan spiritual mereka, menolak sekularisme dengan menegaskan komitmen terhadap nilai-nilai religius yang mendalam dan mengadaptasi cara baru untuk menghidupi kaul-kaul tersebut dalam masyarakat yang terus berubah. Melalui upaya ini, Ordo Salib Suci tidak hanya bertahan tetapi juga memberikan contoh hidup bagaimana nilai-nilai religius tetap relevan dan kuat di tengah tantangan zaman.