Abstract:
Manusia sebagai makhluk yang hidup dalam realitas kosmis selalu berusaha menetapkan makna keberadaannya. Namun, pemahaman akan keistimewaan keberadaanya, dan usahausaha untuk menetapkan posisinya dalam tatanan semesta, sering kali berbenturan dengan pandangan-pandangan filosofis-ilmiah. Studi ini menginvestigasi relevansi konseptual antara filsafat metafisika Baruch Spinoza dan prinsip-prinsip fundamental fisika kuantum kontemporer. Analisis tersebut mengeksplorasi beberapa postulat kunci dalam mekanika kuantum, termasuk prinsip ketidakpastian Heisenberg, fenomena entanglement kuantum, dan teori medan kuantum, dengan tujuan mengidentifikasi korespondensi potensial dengan kerangka filosofis Spinoza. Mekanika kuantum secara signifikan menantang paradigma klasik tentang realitas dan materialisme, memperkenalkan konsep probabilistik dan non-lokalitas pada skala sub-atomik. Fenomena entanglement kuantum, yang mendemonstrasikan interkoneksi intrinsik antar partikel, menunjukkan resonansi konseptual dengan monisme substansi Spinoza dan gagasannya tentang kesatuan fundamental realitas. Teori medan kuantum, yang mengemukakan eksistensi medan fundamental yang meresap di seluruh ruang-waktu, dapat diinterpretasikan sebagai analog modern dari konsepsi Spinoza tentang substansi tunggal yang mendasari semua eksistensi. Karakteristik non-intuitif dari fisika kuantum, sebagaimana diartikulasikan oleh Heisenberg, menunjukkan paralelisme dengan argumen Spinoza bahwa realitas fundamental melampaui kemampuan intuisi kognitif manusia. Baik mekanika kuantum maupun metafisika Spinoza mengajukan tantangan terhadap pendekatan reduksionis dan menekankan interkonektivitas fundamental dari seluruh fenomena. Meski demikian, studi ini mengakui bahwa kemiripan konseptual yang diidentifikasi bersifat spekulatif dan luas, mengingat divergensi konteks historis dan metodologis yang substansial antara sistem filosofis Spinoza dan fisika kuantum modern. Namun, kedua kerangka pemikiran tersebut konvergen dalam mengarah pada interpretasi yang lebih holistik dan integratif tentang alam semesta.