Abstract:
Kajian ini menaruh perhatian pada konsep perdamaian Paus Fransiskus dalam pembangunan manusia menurut Evangelii Gaudium. Dalam upaya memperjelas kajian perdamaian, skripsi ini menggunakan analisa kritis terhadap gagasan Paus Fransiskus bersama dengan pemikiran Paus Yohanes XXIII dalam dokumen Pacem in Terris. Melalui analisis kritis terhadap dokumen-dokumen tersebut, kajian ini mengeksplorasi bagaimana sukacita berperan penting dalam membangun perdamaian secara personal menuju komunal. Berdasarkan analisa ditemukan bahwa pemahaman mendalam tentang perdamaian personal mampu memberikan visi baru secara komunal dalam mengatasi konflik dan ketegangan sosial. Narasi yang berkembang selama ini seringkali menyederhanakan kompleksitas perdamaian seperti ‘ketiadaan perang’ artinya semua damai, sehingga menimbulkan pemahaman yang keliru. Melalui dokumen Evangelii Gaudium, kajian ini menawarkan perspektif yang memudahkan umat beriman untuk membangun solidaritas dan menciptakan perdamaian. Dengan demikian sukacita dan perjumpaan menjadi elemen kunci dalam membangun perdamaian personal dan komunal. Pemahaman ini memampukan setiap individu untuk menyadari panggilan mereka dalam menciptakan harmoni dan keadilan sosial, sambil berkontribusi pada pembangunan manusia yang menyeluruh. Akhirnya penting bahwa integrasi antara spiritualitas dan aksi sosial dalam upaya membangun perdamaian yang berkelanjutan.