dc.contributor.advisor |
Kartasasmita, Pius Suratman |
|
dc.contributor.author |
Farrani, Farah Nurul Ilmi |
|
dc.date.accessioned |
2024-11-14T09:10:46Z |
|
dc.date.available |
2024-11-14T09:10:46Z |
|
dc.date.issued |
2024 |
|
dc.identifier.other |
skp46700 |
|
dc.identifier.uri |
http://hdl.handle.net/123456789/19495 |
|
dc.description |
10623 - FISIP |
en_US |
dc.description.abstract |
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh manajemen konflik terhadap kinerja pegawai di Dinas Perhubungan Kabupaten Bekasi. Dalam paradigma manajemen modern, konflik tidak lagi dipandang sebagai fenomena yang harus dihindari, melainkan sebagai aspek alami dan tak terelakkan dalam interaksi manusia dan organisasi Manajemen konflik dalam organisasi sering kali mempengaruhi kinerja pegawai di Indonesia. Dinas Perhubungan Kabupaten Bekasi, ditemukan adanya permasalahan konflik antar pegawai dan antar unit kerja yang berdampak negatif terhadap kinerja organisasi. Penelitian ini didasarkan pada dua teori utama: teori manajemen konflik yang mengacu pada Kilmann Organization Conflict Instrument (KOCI) dan teori kinerja pegawai. Dimensi manajemen konflik yang digunakan dalam penelitian ini mencakup: (1) Kompetisi, (2) Kolaborasi, (3) Kompromi, (4) Menghindar, dan (5) Akomodasi. Sedangkan dimensi kinerja pegawai mencakup: (1) Kuantitas kerja, (2) Kualitas kerja, (3) Ketepatan waktu, (4) Efektivitas, dan (5) Kemandirian. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan survei. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang diisi oleh pegawai Dinas Perhubungan Kabupaten Bekasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linier berganda untuk mengetahui pengaruh gaya manajemen konflik dan faktor faktor kinerja terhadap kinerja pegawai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya manajemen konflik kolaboratif dan kompromi memiliki pengaruh positif signifikan terhadap kinerja pegawai, sementara gaya menghindar dan dominasi berkorelasi negatif dengan kinerja pegawai. Temuan awal menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki tingkat pendidikan sarjana (S1), yang mempengaruhi cara mereka mengelola konflik dan kinerja mereka. Penelitian ini juga mengidentifikasi bahwa penerapan manajemen konflik yang efektif serta dukungan gaya kepemimpinan partisipatif dan budaya organisasi yang kolaboratif dapat meningkatkan kinerja pegawai di Dinas Perhubungan Kabupaten Bekasi. Kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa penerapan manajemen konflik yang efektif dapat meningkatkan kinerja pegawai di Dinas Perhubungan Kabupaten Bekasi dengan menciptakan lingkungan kerja yang harmonis dan produktif. |
en_US |
dc.language.iso |
Indonesia |
en_US |
dc.publisher |
Program Studi Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik - UNPAR |
en_US |
dc.subject |
MANAJEMEN KONFLIK |
en_US |
dc.subject |
KINERJA PEGAWAI |
en_US |
dc.subject |
KILMANN ORGANIZATION CONFLICT INSTRUMENT |
en_US |
dc.title |
Analisis pengaruh manajemen konflik terhadap kinerja karyawan Dinas Perhubungan Kabupaten Bekasi |
en_US |
dc.type |
Undergraduate Theses |
en_US |
dc.identifier.nim/npm |
NPM6072001085 |
|
dc.identifier.nidn/nidk |
NIDK8961820021 |
|
dc.identifier.kodeprodi |
KODEPRODI607#Ilmu Administrasi Publik |
|