dc.description.abstract |
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi keberhasilan implementasi program Regenerasi Petani pada Instansi Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Jawa Barat. Teori yang digunakan ialah dari George C. Edward yang menyatakan, implementasi dipengaruhi oleh Komunikasi, Sumber Daya, Disposisi, dan Struktur Birokrasi. Metode penelitiannya menggunakan metode kualitatif deskriptif serta metode pengumpulan datanya menggunakan wawancara mendalam, dan dokumentasi, di Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat sebagai lokus utama, yang di mana sebagai Pelaksana Utama, lalu pada Biro Perekonomian Sekretariat Provinsi Jawa Barat yang merupakan Koordinator/Pengendali Program Kegiatan, dan yang terakhir kepada para petani dari naungan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat, yang berlokasi di Balai Benih Hortikultura, Sumedang. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa keberhasilan Program Regenerasi Petani pada Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat cenderung rendah, karena komunikasi antar instansi yang buruk menyebabkan informasi program tidak merata, miskomunikasi dengan pihak offtaker. Pihak street level bureaucrat kurang resposif terhadap keluhan petani. Keterbatasannya sumber daya manusia, fasilitas, dan informasi. Meskipun demikian, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat telah menunjukkan kinerja yang baik dalam hal pembagian tanggung jawab dibidang penyuluhan dan penerapan Standar Operational Procedure (SOP) yang jelas sebagai landasan pelaksanaan keseluruhan program Regenerasi Petani. |
en_US |