dc.description.abstract |
Pertumbuhan penduduk menciptakan kebutuhan tempat tinggal yang mendorong kenaikan
investasi di sektor properti dan real estate, terutama di Asia Tenggara. Investor semakin peduli
terhadap isu lingkungan dan memilih perusahaan yang berkomitmen terhadap keberlanjutan.
Mereka menggunakan indikator environmental, social, governance (ESG) untuk melihat
kinerja perusahaan dan bagaimana perusahaan menjalankan bisnis berkelanjutan.
Pengungkapan terkait risiko iklim menjadi sangat penting. Kerangka TCFD (The Task
Force on Climate-Related Financial Disclosures) dikembangkan untuk membantu perusahaan
dalam menyusun laporan keberlanjutan yang mencakup risiko dan dampak permasalahan
iklim. Tujuan dari kerangka ini adalah untuk memudahkan para pemangku kepentingan dalam
memahami risiko dan dampak iklim yang dihadapi perusahaan.
Penelitian ini menggunakan content analysis pada laporan keberlanjutan enam
perusahaan properti dari Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam
yang terdaftar dalam Sustainalytics ESG Risk Rating 2023. Data yang diperoleh dianalisis
berdasarkan kerangka TCFD yang mencakup empat komponen utama: tata kelola, strategi,
pengelolaan risiko, serta metrik dan target. Selanjutnya, dilakukan perbandingan
pengungkapan antar perusahaan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua perusahaan melakukan pengungkapan
ESG. Sebagian besar telah menggunakan TCFD sebagai rekomendasi kriteria pengungkapan
dalam laporan mereka, termasuk City Developments Limited, PT Bumi Serpong Damai Tbk,
Pruksa Holding Company, AREIT, dan S P Setia Berhad. Namun, Vinhomes belum
menggunakan TCFD dalam laporan pengungkapan mereka. Pengungkapan TCFD yang
lengkap menunjukkan manajemen risiko iklim yang baik dalam komponen ESG, tetapi tidak
secara otomatis menjamin nilai Sustainalytics ESG Risk Rating yang rendah dan bukan satusatunya
faktor yang menentukan keputusan investasi. Saran untuk perusahaan, konsisten
dalam pengungkapan ESG, jelas dan terstruktur sesuai kerangka yang ditetapkan. Bagi peneliti
selanjutnya, eksplorasi analisis lintas industri atau kerangka kerja ESG alternatif. |
en_US |