dc.description.abstract |
Seluruh kegiatan operasi perusahaan yang sudah atau sedang dilaksanakan, dilakukan untuk
mencapai tujuan utama perusahaan, yakni memperoleh laba. Seiring berjalannya waktu, daya
saing yang terjadi antar bisnis semakin meningkat dan untuk memastikan perusahaan dapat
terus bersaing, perusahaan harus dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi mereka,
terutama pada aktivitas pengelolaan persediaan di mana tanpa adanya aktivitas pengelolaan
persediaan yang efektif dan efisien, kegiatan operasi perusahaan tidak dapat berjalan secara
optimal. Untuk menilai dan meningkatkan efektivitas dan efisiensi sebuah perusahaan, dapat
dilakukan pemeriksaan operasional.
Pemeriksaan operasional merupakan proses pemeriksaan yang dilakukan
untuk menilai dan meningkatkan efektivitas dan efisiensi kegiatan operasi perusahaan. Proses
pemeriksaan operasional melibatkan lima tahap, yakni; tahap perencanaan, tahap program
kerja, tahap kerja lapangan, tahap pengembangan temuan dan rekomendasi, dan tahap
pelaporan. Hasil akhir dari sebuah pemeriksaan operasional, adalah rekomendasi terhadap
temuan-temuan kelemahan atau area yang bermasalah dalam sebuah perusahaan. Pemeriksaan
operasional pada penelitian ini dilakukan terhadap aktivitas pengelolaan persediaan. Aktivitas
pengelolaan persediaan adalah segala aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan untuk
mengelola atau mengoptimalkan pengelolaan persediaan perusahaan.
Penelitian ini dilakukan menggunakan metode studi deskriptif. Studi
deskriptif dilakukan untuk memperoleh data dan informasi yang menggambarkan kebijakan
dan proses yang terjadi dalam aktivitas sebuah perusahaan. Data penelitian dikumpulkan
dengan cara melakukan wawancara terhadap pihak yang terkait, observasi secara langsung
terhadap aktivitas pengelolaan persediaan, memperoleh dokumen publik dan pribadi
perusahaan, dan studi literatur sebagai landasan penggunaan teori penelitian. Data yang
dikumpulkan kemudian dilakukan pemeriksaan operasional oleh peneliti, guna mendapatkan
temuan-temuan kelemahan atau area yang bermasalah pada aktivitas pengelolaan persediaan
PT Laju Jaya Prima.
Pemeriksaan operasional pada PT Laju Jaya Prima melibatkan wawancara
dengan pemilik, manajer, dan asisten manajer, observasi secara langsung terhadap aktivitas
pengelolaan persediaan yang terjadi dalam perusahaan, Peneliti juga melakukan evaluasi
terhadap pengelolaan persediaan berdasarkan; safety stock, reoder point, dan economic order
quantity, untuk menentukan model pembelian persediaan yang efektif dan efisien bagi
perusahaan, serta untuk melakukan perbandingan dengan model pembelian persediaan
perusahaan saat ini guna menilai efektivitas dan efisiensi dari aktivitas pengelolaan persediaan
PT Laju Jaya Prima. Pemeriksaan operasional yang dilakukan terhadap PT Laju Jaya Prima,
menghasilkan 5 temuan masalah, yakni; kebijakan dan prosedur perencanaan dan pemesanan
persediaan belum memadai, kebijakan dan prosedur pencatatan arus keluar masuk dan
pengelolaan persediaan belum memadai, kegiatan pembelian dan penjualan persediaan yang
dilakukan perusahaan belum efektif, aktivitas pengendalian perusahaan untuk menjaga
keamanan dan keakuratan persediaan tidak memadai, dan aktivitas penyimpanan persediaan
pada gudang perusahaan tidak memadai. Rekomendasi dari peneliti kepada perusahaan adalah
untuk melakukan pemeriksaan persediaan sebelum melakukan pemesanan,
mengimplementasikan dokumen purchase requistion pada aktivitas pemesanan, membuat
divisi gudang yang secara khusus mengelola persediaan, menerapkan segregation of duties
dalam aktivitas pengelolaan persediaan mereka, melakukan model pembelian berdasarkan
Economic Order Quantity (EOQ) dan service level, serta meningkatkan fasilitas keamanan dan
fasilitas pengelolaan persediaan yang dimiliki perusahaan. |
en_US |