dc.description.abstract |
Kepemimpinan merupakan suatu proses yang sangat penting dalam organisasi karena dapat memungkinkan individu berperan sebagai pemimpin dalam mencapai tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan seberapa intensif fungsi kepemimpinan diimlementasikan di Direktorat Jenderal Angkatan Darat (DITAJENAD) Kota Bandung. Teori fungsi kepemimpinan menggunakan teori Ulber Silalahi yang terdiri dari enam fungsi kepemimpinan yaitu Pengambilan Keputusan, Berkomunikasi, Mengarahkan, Membimbing, Memotivasi dan Memberdayakan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan analisis deskriptif kuantitatif. Analisis deskriptif yang digunakan adalah distribusi frekuensi dan kecenderungan pusat. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu survey kuesioner dengan sampel semua pegawai (sensus) sebanyak 50 pegawai dan dengan teknik wawancara. Pengolahan dan analisis data menggunakan Statiscal Package for The Social Science (SPSS). Hasil Penelitian menunjukan bahwa fungi kepemimpinan di DITAJENAD cenderung sering atau cukup intensif diimplementasikan. Implementasi fungsi pembuatan keputusan dengan melibatkan pegawai pada kategori selalu yang berarti sangat intensif, implementasi fungsi komunikasi pada kategoi sering yang berarti intensif, implementasi fungsi membimbing pada kategoi selalu yang berarti sangat intensif, implementasi fungsi motivasi pada kategoi sering yang berarti intensif, dan implementasi fungsi pemberdaiaan pada kategoi sering yang berarti intensif. Adapun kontribusi tiap elemen terhadap implementasi kepemimpinan bervariasi: kontribusi paling besar adalah fungsi komunikasi dan mengarahkan dengan intensitas sering , memotivasi dan Memberdayakan dengan intensitas sering sementara kontribusi terkecil yaitu elemen mengambil keputusan dan membimbing dengan intensitas jarang. |
en_US |