Abstract:
Persediaan merupakan salah satu unsur penting bagi perusahaan dagang dalam menjalankan aktivitas operasional sehari-hari. Perusahaan dapat memastikan aktivitas dalam siklus yang dimilikinya telah berjalan dengan baik dan terbebas dari risiko apabila perusahaan menerapkan pengendalian internal. Pengendalian internal harus diterapkan diseluruh aktivitas perusahaan, terutama aktivitas dalam siklus persediaan. Siklus persediaan merupakan salah satu siklus penting bagi perusahaan dagang karena tanpa adanya persediaan, perusahaan tidak dapat melaksanakan aktivitas operasional. Maka dari itu perlu adanya pemeriksaan dan evaluasi atas pengendalian internal yang telah diterapkan oleh perusahaan terhadap aktivitas dalam siklus persediaan untuk meningkatkan kualitas aktivitas operasional dan meminimalisir terjadinya risiko. Kerangka kerja atau framework pengendalian internal yang digunakan dalam penelitian ini adalah COSO Internal Control-Integrated Framework. COSO Internal Control-Integrated Framework mengevaluasi pengendalian internal perusahaan dengan menggunakan 5 komponen yaitu control environment, risk assessment, control activities, information and communication, dan monitoring. 5 komponen tersebut terdiri dari 17 prinsip. Aktivitas pengevaluasian pengendalian internal perusahaan bertujuan untuk menilai apakah pengendalian internal yang baik telah diterapkan oleh perusahaan dalam aktivitas siklus persediaannya. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode analisis deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, studi literatur, dan dokumentasi. Data yang telah diperoleh akan digunakan untuk mengevaluasi penerapan pengendalian internal perusahaan pada aktivitas siklus persediaannya dan mengidentifikasi kekurangan yang dapat ditingkatkan. Objek penelitian ini adalah pengendalian internal pada siklus persediaan PT Medika Raya Alkesindo Pontianak. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, seluruh komponen pengendalian internal perusahaan yaitu control environment, risk assessment, control activities, information and communication, dan monitoring berada pada tingkatan 2. Pada tingkatan 2 perusahaan telah menjalankan serangkaian aktivitas berulang untuk mencapai tujuan, tetapi tidak selalu berdasarkan SOP. Tingkatan ini sama dengan repeatable but intuitive apabila berdasarkan penilaian maturity level COBIT 4.1. Angka rata-rata maturity level untuk seluruh komponen pengendalian internal perusahaan belum dapat dinilai baik, tetapi sudah dapat dikategorikan sebagai beroperasi. Upaya meningkatkan pengendalian internal perusahaan dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa rekomendasi yang telah diberikan. Perusahaan dapat membuat code of conducts secara tertulis, membuat dokumen receiving report, melakukan dokumentasi atas evaluasi pengendalian internal, melakukan pemisahan tugas karyawan yang mengelola barang, membuat formulir pengeluaran barang, melakukan peninjauan fraud secara berkala, dan melakukan evaluasi atas aktivitas komunikasi yang telah dilaksanakan. Dengan dilakukannya rekomendasi-rekomendasi yang telah diberikan, diharapkan perusahaan dapat meningkatkan pengendalian internalnya dan meminimalisir risiko