dc.description.abstract |
Pandemi COVID-19 yang sudah melanda Indonesia selama beberapa tahun terakhir, memberikan banyak sekali dampak di berbagai aspek kehidupan. Salah satunya adalah dalam bidang bisnis kuliner. Beberapa perilaku yang berubah di antaranya semakin ketat persaingan industri kuliner sehingga pelaku bisnis harus tetap cepat tanggap terhadap perubahan perilaku konsumen dalam mengikuti trend seperti cepatnya penyebaran informasi di media sosial. Pengaruh media sosial dalam menyediakan informasi yang bisa menaikkan ataupun menghancurkan bisnis seseorang. Salah satu cara yang bisa dilakukan oleh pelaku bisnis kuliner dalam menjaga kualitas produknya adalah dengan mengelola persediaan bahan baku dengan baik terutama persediaan bahan mentah. Hal ini disebabkan oleh rentannya bahan baku menjadi rusak ataupun busuk apabila tidak dikelola dengan baik. Rumah Makan Saung Sarasa adalah sebuah rumah makan yang memiliki berbagai macam varian makanan khas sunda yang berlokasi di Subang, Jawa Barat. Selama ini, Rumah Makan Saung Sarasa memiliki permasalahan dalam pengelolaan persediaan yang belum efektif akibat belum efisien nya tempat penyimpanan baku, kurangnya kemampuan karyawan untuk bekerja di dapur dan turnover karyawan yang bekerja disana sangat tinggi. Pemeriksaan operasional merupakan proses dari menganalisis kegiatan internal dan aktivitas terkait untuk mengidentifikasi area yang perlu perbaikan yang positif. Hasil dari pemeriksaan ini nantinya menjadi rekomendasi agar perusahaan dapat terus melakukan continuous improvement. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dimana data diperoleh dari data primer dan sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara langsung dengan pemilik, kepala dapur, karyawan dapur, karyawan kasir, dan dari hasil observasi langsung terhadap aktivitas pengelolaan persediaan bahan baku. Data sekunder diperoleh dari dokumen perusahaan. Teknik pengumpulan data dilakukan menggunakan studi lapangan dan studi literatur. Objek yang diteliti adalah pemeriksaan operasional terhadap pengelolaan persediaan bahan baku dalam upaya menurunkan kerugian perusahaan. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan lima temuan utama, yaitu proses pembelian dan penerimaan persediaan bahan baku kurang memadai, pengelolaan persediaan bahan baku kurang memadai, pencatatan persediaan bahan baku kurang memadai, ketidakmampuan karyawan dalam mengelola persediaan bahan baku, kurang baiknya hubungan kerja antar karyawan dan owner. Terkait hal tersebut, total kerugian yang dialami oleh Rumah Makan Saung Sarasa mencapai Rp 48.597.298,40 dan kerugian tersebut disebabkan oleh 98,26% faktor internal dan sisanya oleh faktor eksternal. Oleh karena itu, terdapat beberapa saran yang diberikan, di antaranya adalah menugaskan satu orang khusus untuk bertanggung jawab di divisi purchasing, meningkatkan kualifikasi recruitment karyawan dan meningkatkan sistem pelatihan atau training agar karyawan yang bekerja nantinya sudah memiliki kemampuan yang cukup untuk bekerja, melakukan pencatatan bahan baku dan memeriksa nya secara berkala yaitu sebulan sekali, menerapkan kegiatan general cleaning seminggu sekali dan melakukan bonding atau makan bersama antar karyawan untuk mendekatkan hubungan antar karyawan dengan owner. |
en_US |