Abstract:
Perusahaan yang beroperasi di sektor pertambangan batu bara menghadapi berbagai tantangan, seperti masalah ketersediaan lahan, kepatuhan hukum, hingga fluktuasi harga batu bara. Tantangan-tantangan ini bisa diatasi dengan penerapan manajemen risiko yang efektif. Perusahaan perlu menerapkan manajemen risiko untuk mengidentifikasi, menilai, dan mengendalikan risiko sehingga dapat memastikan going concern usahanya.
Setiap perusahaan memerlukan sistem informasi akuntansi untuk mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat bagi pengguna. Dalam internal control terdapat beberapa kerangka kerja, salah satunya adalah COSO’s enterprise risk management. Dengan menerapkan COSO’s enterprise risk management dapat membantu perusahaan untuk mengendalikan risiko sehingga dapat tercapainya tujuan perusahaan untuk going concern.
Metode penelitian yang diterapkan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Penelitian deskriptif dilakukan dengan mengumpulkan data dan menganalisis data untuk memberikan gambaran tentang objek yang diteliti, sehingga dapat ditarik kesimpulannya. Dengan teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dokumentasi menggunakan data sekunder. Data sekunder yang digunakan berupa laporan tahunan dari 10 perusahaan industri pertambangan dengan subsektor produksi batu bara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, hampir seluruh perusahaan telah mengimplementasikan kerangka pengendalian internal yaitu COSO’s enterprise risk management. Pengungkapan komponen COSO’s enterprise risk management berhubungan dengan kriteria going concern. Oleh karena itu, perusahaan disarankan untuk mengungkapkan setiap komponen dari COSO’s enterprise risk management untuk mendukung tercapainya going concern.