Abstract:
Pertumbuhan ekonomi hijau dan pertumbuhan ekonomi konvensional memiliki hubungan yang kompleks. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan tersebut di negara-negara BRICS, G7, dan Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode model untuk menganalisis hubungan antara pertumbuhan ekonomi hijau dan pertumbuhan ekonomi konvensional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara pertumbuhan ekonomi hijau dan pertumbuhan ekonomi konvensional di berbagai negara. Namun, tingkat keterkaitannya bervariasi dalam kekuatan dan arahnya di setiap negara maupun kelompok negara. Secara rata-rata, selisih antara indeks GEG dengan GDPG pada negara-negara yang diobservasi sebesar 5,3%. Terdapat indikasi bahwa dampak dari pandemi juga memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi hijau. Indonesia menonjol sebagai pionir dalam pertumbuhan ekonomi hijau dengan keterkaitan GEG dan GDPG yang tinggi dan positif. Temuan penelitian ini juga mengakui potensi negara-negara berkembang untuk memimpin transformasi ekonomi berkelanjutan. Oleh karena itu, upaya bersama secara global menjadi suatu keharusan dalam memperkecil selisih antara indeks GEG dan GDPG sebagai komitmen kita dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang sejalan dengan prinsip-prinsip keberlanjutan.