Abstract:
Secara geografis, Sungai Cikakembang terletak di bagian hulu Sungai Citarum yang dipenuhi oleh
pabrik tekstil. Buangan limbah industri tekstil yang mengandung logam berat Kromium (Cr) disertai
limbah domestik dari pemukiman warga mengakibatkan pencemaran berat di sepanjang ruas Sungai
Cikakembang. Studi ini bertujuan untuk mengevaluasi lebih lanjut dampak buangan limbah industri
terhadap kualitas air dan memberikan alternatif tindakan pengendalian pencemaran di Sungai
Cikakembang. Proses studi dimulai melalui pengambilan sampel air Sungai Cikakembang pada 12
titik di sepanjang ruas sungai. Data terkumpul meliputi konsentrasi DO, BOD, COD, dan NH3-N
yang akan dimodelkan menggunakan perangkat lunak QUAL2Kw. Pengujian terhadap sampel air
menunjukkan bahwa kualitas air sungai tidak memenuhi Standar Baku Mutu Air Sungai Kelas II.
Pemodelan kualitas air diawali dengan menentukan besaran koefisien yang dibutuhkan. Dengan
menggunakan Persamaan Jha (2003) dan Iwasa & Aya (1991) didapatkan nilai koefisien reaerasi
(ka) beserta koefisien dispersi (Ex), sedangkan nilai koefisien deoksigenasi didapatkan dari
Persamaan Simpel Method (1950). Selain itu, koefisien amonifikasi dan koefisien pembusukkan
disesuaikan dengan setelan default QUAL2Kw. Berdasarkan hasil kalibrasi, besaran konsentrasi
DO, BOD, COD, dan NH3-N buangan limbah domestik masing – masing sebesar 2.66 mg/L, 23.2
mg/L, 37.4 mg/L, dan 4 mg/L. Buangan limbah industri tekstil sendiri memiliki konsentrasi DO,
BOD, dan COD masing – masing sebesar 1.75 mg/L, 25.8 mg/L, dan 82 mg/L serta konsentrasi
NH3-N sebesar 3 dan 58 mg/L. Untuk meningkatkan kualitas air Sungai Cikakembang, diperlukan
alternatif pengendalian pencemaran. Melalui empat skenario yang telah disimulasikan, didapatkan
skenario terbaik berupa mengestimasi besaran konsentrasi pada inlet limbah hingga memenuhi
Standar Baku Mutu Kelas II.