Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji korelasi tingkat pemahaman konsep manajemen limbah
konstruksi dengan tingkat praktik penerapan manajemen limbah konstruksi pada kontraktor
perumahan. Dalam sektor industri konstruksi, limbah konstruksi merupakan kontributor utama
dampak negatif terhadap lingkungan. Upaya untuk mewujudkan daerah konstruksi yang Green
adalah dengan manajemen limbah konstruksi. Namun, pemahaman yang terbatas adalah salah satu
hambatan dalam penerapan manajemen limbah konstruksi. Pengumpulan data dilakukan dengan
mengajukan kuesioner dan kajian pustaka. Data yang didapatkan berupa tingkat pemahaman konsep
manajemen limbah konstruksi dan tingkat praktik penerapan manajemen limbah konstruksi. Analisis
deskriptif dan analisis korelasi serta regresi pemahaman terhadap penerapan dilakukan dengan
aplikasi SPSS. Berdasarkan pengolahan dari 38 data responden, nilai rata-rata tingkat pemahaman
responden adalah 74,63%, nilai rata-rata tingkat penerapan responden adalah 72,28%. Berdasarkan
analisis korelasi, korelasi tingkat pemahaman dengan tingkat penerapan sebesar 0,373, dengan
pengaruh tingkat pemahaman terhadap tingkat penerapan adalah sebesar 13,9%. Persamaan regresi
yang diperoleh dari hasil regresi sederhana adalah Y = 39,582 + 0,923X, dengan Y adalah tingkat
penerapan dan X adalah tingkat pemahaman. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat
pemahaman bukan merupakan faktor utama dalam mempengaruhi tingkat penerapan, melainkan
terdapat faktor kebijakan klien atau developer yang lebih berpengaruh terhadap pengelolaan limbah
konstruksi.